Cari Mitra Strategis, Bank Banten Siap Pepet Amazon

Sekda Pelantikan DPRD

SERANG – PT BPD Banten Tbk (BEKS) atau Bank Banten akan melakukan penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu atau HMETD (rights issue) pada Oktober 2021.

Manajemen mengungkapkan terdapat beberapa calon investor strategis yang dijajaki oleh perusahaan untuk memperkuat kondisi perusahaan saat ini.

Direktur Utama Bank Banten Agus Syabarrudin tak menampik bahwa salah satu investor yang saat ini tengah dijajaki adalah Amazon, raksasa ecommerce asal AS, yang saat ini juga tengah mendekati kerja sama dengan perusahaan di bidang komputasi awan (cloud).

“Oktober kan kami mau rights issue dan lagi coba cari strategic investor untuk memperkuat Bank Banten, lagi roadshow, salah satunya Amazon, masih ada juga yang lain. [Investor mau masuk karena] mereka lihat potensi bisnis Bank Banten,” kata Agus, Selasa (10/8/2021).

Di samping untuk memperkuat modal, perusahaan juga tengah berupaya melakukan digitalisasi proses layanan perbankan. Mitra yang akan digandeng adalah Amazon Web Services (AWS), yang akan dirampungkan pada Agustus ini.

Amazon Web Services adalah layanan berbasis cloud computing (komputasi awan) yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002.

Agus menegaskan pengembangan sistem teknologi informasi ini dilakukan demi mendorong digitalisasi bank daerah yang dulu bernama Bank Pundi ini. Langkah ini merupakan strategi Bank Banten untuk bisa bersaing dengan perbankan digital saat ini.

Lantik dprd

“Jadi harus ke sana, dan mudah-mudahan kita terus bergerak. Mudah-mudahan pertemuan lanjutan dengan AWS ini bisa lebih mengerucut dan Agustus ini bisa kebentuk polanya gimana. Yang jelas Amazon kan ada kemampuan cloud yang hebat,” jelasnya.

Selain dengan sistem yang sedang dipersiapkan, dia menyebut saat ini pemerintah Banten tengah mempersiapkan peraturan daerah untuk mendukung bank daerah.

Dalam aturan ini nantinya akan diwajibkan bagi pelaku usaha yang berada di wilayah tersebut diwajibkan menggunakan Bank Banten sebagai bank utama.

“Bukan monopoli, mereka masih bisa pakai bank lain. Tapi sebagai bank daerah harus diutamakan, ini akan akhirnya bisa bantu peningkatan pendapatan asli daerah, menambah ekosistemnya kan ada pelabuhan, perumahan pabrik, sekolah, rumah sakit,” katanya.

Terkait dengan langkah Amazon milik crazy rich dunia, Jeff Bezos, yang melirik bank layanan digital di Indonesia, Managing Partner IndoGen Capital, Chandra Firmanto, menegaskan Amazon dan sejumlah investor global memang melirik pasar digital di Indonesia termasuk sektor layanan bank digital.

Hanya saja, nama-nama besar seperti Amazon pun diketahui tidak hanya menjajaki satu pihak, tapi juga berupaya mencari calon potensial lain yang bisa berpeluang bermitra.

“Ada Amazon, jadi semuanya di-approach [didekati], bayangkan kalau Anda jadi investor Amazon, gak mungkin Anda pergi cuma satu tempat [menjajaki mitra], mereka itu ga berfikir terlalu lama, decision making-nya cepat,” katanya, Jumat pekan lalu (6/8).

“Banyak lagi [siap masuk], saya belum tahu, tapi gak cuma Amazon, yang jelas kalau dia [calon investor ini] pemain besar dunia, dia pasti ke Indonesia,” tegas Chandra yang berpengalaman menilai valuasi startup di Silicon Valley AS ini. (*/CNBC)

Dinkes HUT Helldy
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien