CILEGON – Persoalan bedeng Jaksa yang berada di Link. Rokal RT 03/11 Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon yang diketahui sudah lama dijadikan tempat prostitusi oleh sebagian penghuninya. Hal ini bisa terjadi lantaran masyarakat setempat yang tidak peduli pada perbuatan maksiat, dan pelanggaran hukum tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Lurah Jombang Wetan, Hasanuddin, ketika dimintai tanggapannya oleh faktabanten.co.id Jum’at (4/5/2018).
Lurah mengaku tidak bisa bertindak tegas lantaran tidak memiliki kewenangan.
“Kalau benar bedeng Jaksa itu dijadikan tempat prostitusi, itu kan persoalan lingkungan, jadi bagaimana Ketua RT/ RW sama masyarakatnya dong. Kecuali kalau itu hotel atau restoran yang berizin, baru kita bisa bertindak. Kalau bedeng kan nggak ada perizinannya,” ungkap Lurah.
Saat disinggung soal Ketua RW 11 yang sering mengadukan terkait persoalan asusila di wilayahnya tersebut. Hasanuddin membenarkan, bahkan pihaknya mengaku sudah sering menegur pemilik bedeng Jaksa itu.
“Pemiliknya Jaksa Ences, sudah sering kita tegur bahkan kita panggil ke kelurahan. Alasannya iya iya saja, nanti mau dibikin rumahlah. Bahkan di bedeng itu dulu pernah ada orang mati, ya katanya rebutan cewek begituan,” terangnya.
Saat ditanyakan langkah apa yang sudah dan akan diupayakan untuk mengatasi persoalan pelacuran di wilayahnya itu. Hasanuddin mengaku sudah sering berkoordinasi dengan Satpol PP.
“Sudah sering kita laporkan ke Satpol PP kalau soal itu,” katanya.
Bahkan Hasanuddin mendesak Ketua RT 03/11 Lamidi, untuk mengundurkan diri sebagai Ketua RT. Hal ini lantaran dianggap tidak tegas terhadap warganya yang berada di bedeng Jaksa itu.
“Harusnya RT itu tegas, 1×24 jam tamu wajib lapor. Kalau memang tidak sanggup silahkan mundur saja jangan jadi RT,” tegasnya.
Sementara itu, camat Jombang Agus Ariyadi ketika dihubungi melalui telepon genggamnya belum memberikan tanggapan terkait hal tersebut. (*/Ilung)
