DLH Cilegon Bagi-bagi Selebaran Program Kampanye Pilah Sampah di CFD
CILEGON– Persoalan sampah menjadi salah satu problematik daerah dan sangat sulit mengurainya, namun dengan inovasi dan keseriusan persoalan ini bisa diminimalisir dan dikurangi secara volume dan timbulannya.
Saat ini timbulan sampah di Kota Cilegon masih tinggi, yaitu 286,93 Ton setiap harinya, sementara Kota Cilegon memiliki keterbatasan tempat pembuangan sampah akhir yang hanya di Bagendung dan sekarang kapasitasnya mulai penuh sehingga upaya pengolahan harus menjadi kegiatan utama di TPST.
Mendorong hal tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kita Cilegon melakukan edukasi saati Car Free Day (CFD) di Kawasan Krakatau Junction (KJ), Minggu (4/5/2025).
“Alhamdulillah hari ini kami dari DLH Kota Cilegon melaksanakan kampanye pilah sampah dan sosialisasi Prohil (Program Hijau Lingkungan-red),” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, Sabri Mahyudin.
Sebanyak 9 orang, tim dari DLH Kota Cilegon menyebar dan membagikan selembaran program hijau lingkungan (Prohil) Kita Cilegon kepada pengunjung CFD dan berharap bisa berperan aktif dalam program pengelolaan sampah tingkat rumah tangga kedepannya.

“Memberikan informasi adanya aplikasi prohil dan pemilahan sampah,” imbuhnya.
Sampah terpilah jadi adalah satu kunci untuk mengurangi jumlah timbulan sampah di kota baja ini, secara umum DLH telah mampu mengolah sampah menjadi energi, dan material bangunan, namun dengan tonase yang besar setiap harinya maka peran serta masyarakat sangat perlu dilibatkan.
Meskipun di hari libur, Kepala DLH dan tim tetap semangat untuk memberikan edukasi tentang manfaat pemilahan dan kepedulian terhadap timbulan sampah liat yang menggangu estetika dan kesehatan lingkungan.
“Lagi santai, ngajak tim ke CFD, Alhamdulillah pada ikut, ya sekalian saja kita kampanye di situ, walaupun hari libur, ini dalam rangka memberikan yang terbaik,” imbuhnya.
Dirinya berharap ada pengurangan timbulan sampah hingga 30 persen di tahun depan sehingga hal edukasi dan propaganda harus tersampaikan sedari saat ini, partisipasi dan kolaborasi masyarakat penting digenjot untuk efektifitas pemilihan dan pengurangan timbunan.
“Ke depan kita ingin, pengolahan ini sudah ada di tingkat kelurahan dan rumah tangga sebagai sumber sampah sudah mulai memilah dan mengolah sampah , kami berharap 30 persen timbulan itu berkurang,” pungkasnya.(*/ARAS)