CILEGON – Gangguan sulit tidur atau biasa kita kenal dengan insomnia ternyata merupakan gejala gangguan jiwa ringan. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Dr Inne Irawaty, saat memberikan penyuluhan dan konsultasi kesehatan jiwa bagi ibu-ibu Majelis Taklim Al-Inayah, Lingkungan Jerang Ilir, Kelurahan Karang Asem, Kota Cilegon pada Jum’at (14/9/2018).
“Peserta penyuluhan dari ibu-ibu pengajian yang berjumlah 150 orang, kita terangkan saja mengenai kesehatan jiwa, dan insomnia merupakan bentuk ringan,” kata Dr Inne kepada Fakta Banten usai kegiatan.
Dr Inne menjelaskan bahwa Skizofrenia Paranoid, nama penyakit gangguan jiwa berat bermula dari gangguan sulit tidur atau Insomnia yang banyak diakibatkan karena cemas dan khawatir.
Dalam keterangannya, dokter yang berdinas di RS Krakatau Medika Cilegon ini juga menjelaskan, bahwa apabila telah mendapati insomnia terlalu sering, maka sebaiknya berkonsultasi dengan Psikiater.
“Gangguan jiwa berat bermula dari insomnia, saya sarankan untuk segera konsultasi dengan Psikiater, tadi saat kegiatan penyuluhan kita periksa tekanan darah terdapat sekitar 50 yang terdeteksi hipertensi, kebanyakan karena sulit tidur, mereka tidur jam 24.00 nanti bangun sekitar jam 02.00 dan tidak tidur lagi karena sulit tidur,” papar Dr Inne ketika dimintai keterangan lanjutan perihal hal-hal yang disampaikan dalam penyuluhan tersebut.
Menurut data yang diperoleh, Dr Inne mengatakan bahwa, penyakit ini semakin meningkat dengan jumlah perhari 50-70 penderita yang melakukan kontrol ke rumah sakit, terdiri dari pasien baru dan lama.
“Iya, Cilegon ada 3 tempat praktek, terdiri dari RS Krakatau Medika, RSUD Cilegon, dan Klinik An-Nisa, itu data yang saya pegang di tiga tempat itu per hari terdapat 50-70 pasien baru dan lama,” imbuhnya.
Dr Inne yang juga Caleg DPR RI dari Partai Bulan Bintang ini juga berharap, masyarakat bisa cepat tanggap terhadap kesehatan jiwa sehingga kualitas hidup masyarakat di Cilegon bisa meningkat dan lebih baik kedepannya. (*/Do’a Emak)
[socialpoll id=”2513964″]