CILEGON – Jumlah penumpang berdasarkan data manifest pada kapal ferry KMP Royce 1 tercatat sebanyak 140 penumpang berbeda jauh dengan jumlah penumpang yang dievakuasi sebanyak 456 penumpang.
Diketahui, kapal ferry KMP Royce 1 terbakar di dekat Pulau Tempurung saat berlayar dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheuni pada Sabtu (6/5/2023) sekitar pukul 15.45 WIB.
Disampaikan Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto, bahwa kapal ferry KMP Royce 1 mengangkut sebanyak 140 orang terdiri dari 5 orang pejalan kaki dan 135 orang penumpang dalam kendaraan. Sementara jumlah kendaraan tercatat sebanyak 79 unit.
“Berdasarkan jumlah manifest, pejalan kaki 5 orang, 2 laki-laki dan 2 perempuan. Penumpang dalam kendaraan itu jumlahnya 135 orang terdiri dari laki-laki dewasa 108 orang, perempuan dewasa 21 orang dan 6 orang anak-anak,” kata Didik kepada awak media, Sabtu (6/5/2023) malam.
Didik mengungkapkan, meski tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 9 orang penumpang harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami luka akibat terbakarnya kapal ferry KMP Royce 1.
“Ada korban luka ringan 9 orang, 4 orang dirawat di RSKM Cilegon dan 5 orang dirawat di Puskesmas (Merak). Dari hasil evakuasi belum ditemukan korban meninggal,” ujarnya.
Namun, Kepala Kantor Basarnas Banten Adil Triyanto mengatakan, sebanyak 456 orang penumpang kapal ferry KMP Royce berhasil dievakuasi berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh pihaknya.
“Total penumpang 456 jiwa, korban jiwa nihil,” kata Adil.
Ia mengungkapkan, bahwa operasi SAR bersama tim gabungan pun resmi ditutup pasca dievakuasinya seluruh penumpang kapal ferry KMP Royce 1 menuju dermaga I Pelabuhan Merak.
“Pendataan telah selesai terhadap korban selamat, dan setelah dipastikan tidak ada korban lainnya, maka operasi SAR diusulkan ditutup dan unsur-unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuan masing-masing,” tandasnya. (*/YS)