Ketua DPRD Cilegon Sebut Banyak Jemaah Haji Tersesat, Berharap Ada Pendampingan

Sekda Pelantikan DPRD

CILEGON – Kabar banyaknya jemaah haji lansia yang tersesat di tanah suci membuat masyarakat resah.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Isra Mi’raj yang juga pada musim haji tahun 2023 ini menjadi bagian dari salah satu jemaah haji Kota Cilegon mengatakan, dirinya banyak menemukan lansia yang tersesat di tanah suci dikarenakan kebijakan pemerintah yang meniadakan program pendampingan.

Bahkan bukan hanya menemukan, Isra Mi’raj juga sempat mengantar dan mengarahkan beberapa lansia yang tersesat itu.

Ketua DPRD Kota Cilegon itu yang mewakili pihak keluarga para jemaah haji berharap untuk jemaah haji lansia bisa mendapat pendampingan dari keluarga.

Karena diketahui, Kementerian Agama meniadakan pendampingan dan penggabungan calon jemaah haji lansia dan kebijakan ini mulai berlaku pada tahun 2023.

Tujuan Kementerian Agama melaksanakan program ini adalah untuk merealisasikan penyelenggaraan ibadah haji yang berkeadilan.

Lantik dprd

Namun, yang disebabkan adalah pada tahun 2023 ini, banyak sekali jemaah haji lansia yang tersesat di tanah suci dikarenakan tidak didampingi oleh keluarga yang menjadi pendamping.

Isra Mi’raj sangat menyesali kebijakan yang dibuat oleh Pemerintah Pusat tersebut. Dengan tidak adanya pendamping, justru membuat para jemaah haji lansia kesulitan.

“Kami berharap kepada Pemerintah Pusat ini terkait efektivitas. Dengan tidak ada pendamping merupakan hal yang sangat-sangat luar biasa tidak normal dan tidak stabil. Karena dengan adanya kebijakan itu, banyak sekali orang terlantar dan kesasar karena tidak ada pendamping. Tidak sekali dua kali orang nyasar, orang-orang lansia itu. Maka saya harapkan ke depan tetap harus ada pendamping,” kata Isra saat diwawancarai setelah pulang dari tanah suci pada Kamis (13/7/2023).

Walaupun di tanah suci ada beberapa petugas yang mengarahkan para lansia, namun untuk hal-hal privasi seperti masuk ke dalam kamar mandi, para petugas tersebut tidak diperbolehkan untuk mengantarnya.

Tapi apabila ada pendamping dari keluarga, jika ada kebutuhan privasi, keluarga bisa mendampingi jemaah haji lansia.

“Karena kalau tidak ada pendamping, susah mereka di sana. Apalagi kalau ibu-ibu harus ke kamar mandi dan bapak-bapak kamar mandi. Itu kan ruang privasi ya ruang privat yang tidak bisa dilakukan oleh petugas harus dari keluarganya yang menjadi pendamping. Banyak petugas-petugas yang nuntun-nuntun di sana, tapi ketika masuk kamar mandi siapa yang ngurusin?” tandasnya. (*/Hery)

Dinkes HUT Helldy
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien