CILEGON – Ratusan massa yang tergabung dalam Komite Tiga Kelurahan di Kota Cilegon, yaitu Kelurahan Rawa Arum, Gerem, dan Warnasari, melakukan aksi unjuk rasa di PT Lotte Chemical Indonesia pada Selasa siang hingga sore, 29 Oktober 2024.
Edi Haryadi, Ketua Komite Tiga Wilayah Kelurahan, mengatakan, aksi ini merupakan buntut dari minimnya penerimaan tenaga kerja lokal di PT Lotte Chemical Indonesia (LCI).
“Melalui aksi ini, kami masyarakat di tiga kelurahan menuntut transparansi terkait tenaga kerja di PT Lotte. Dari informasi yang kami terima, ada sekitar 700 orang yang telah diterima, namun hanya 13 di antaranya yang berasal dari masyarakat terdampak,” ujar Edi saat diwawancarai.
Ia menambahkan, aksi ini diambil sebagai langkah terakhir karena proses rekrutmen tenaga kerja pada PT Lotte sudah memasuki tahap akhir.
“Proses rekrutmen ini sebentar lagi akan selesai, tahap satu dan dua sudah rampung, dan kini memasuki tahap ketiga,” tambah Edi.
Aksi yang berlangsung sempat diwarnai insiden dan kericuhan. Usai membakar ban bekas, massa yang nampak emosi merangsek masuk ke pabrik dengan mendobrak pagar besi dan mendorong aparat kepolisian yang melakukan pengamanan.
Dari sejumlah vidio yang beredar di media sosial, nampak massa aksi berhasil masuk ke dalam area pabrik dan berkeliling sambil orasi di mobil komando.
Sebagian massa juga terlihat masuk ke ruangan kantor di PT Lotte Chemical untuk melakukan sweeping dan meminta para pekerja keluar dari ruangannya.
Meski sempat diwarnai kericuhan, Edi memastikan bahwa tidak ada tindakan anarkis dan perusakan yang dilakukan oleh massa aksi tersebut.
“Masyarakat hanya ingin masalah rekrutmen ini lebih transparan. Semuanya masih aman terkendali,” jelas Edi.
Selain soal isu tenaga kerja, massa aksi juga menyuarakan agar PT Lotte Chemical Indonesia memperhatikan para pengusaha lokal ketika pabrik baru mulai beroperasi.
Hal dianggap sebagai bentuk pemberdayaan ekonomi oleh perusahaan kepada lingkungan sekitar.
“Kami juga mengingatkan PT Lotte Chemical Indonesia agar memberikan prioritas kesempatan usaha kepada pengusaha lokal,” tutup Edi. (*/Ika)