CILEGON – PT Indorama Petrochemical di Kecamatan Ciwandan, Jumat (29/12/2017) pagi tadi, dikabarkan mengalami gangguan pada bagian pipa alur produksinya. Akibatnya terjadi insiden menyemburnya bahan kimia jenis purified terephthalic acid (PTA) ke sekitar lokasi pabriknya di Ciwandan.
Bahan kimia berbentuk cairan berwarna putih seperti lem itu juga sempat mengotori jalan raya di depan area pabrik, dan menyebabkan jalan menjadi licin.
Sejumlah kendaraan yang tepat berada di depan area pabrik juga tertutup oleh cairan putih PTA yang berbau asam itu.
Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, dan sudah dapat ditangani dengan baik. Mobil Unit Damkar dari internal pabrik nampak diturunkan untuk menyiramkan air dan membersihkan jalan raya Ciwandan – Anyer yang licin dari cairan kimia.
Sekitar pukul 10.00 WIB, jalanan sudah kembali bersih dari cairan kimia PTA. Nampak aparat Kepolisian dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon sudah berada di lokasi untuk memantau keadaan.
“Ada rupture disc yang pecah dan kebetulan angin agak kencang dan mengarah ke Selatan pabrik. Jadi PTA nya terbawa angin. Demikian informasi sementara dari safety,” ujar pesan berantai yang menyebar di kalangan karyawan pabrik, Jumat pagi.
Manajemen PT Indorama Petrochemical sendiri mengakui bahwa cairan kimia PTA itu tidak berbahaya.
HR & General Affair PT Indorama Petrochemical, Malim Hander Joni, saat dikonfirmasi mengakui bahwa terjadi sedikit masalah pada bagian pipa saluran produksi.
“Kejadian adalah blok pada satu saluran produk yang sudah jadi. (Untuk antisipasi ledakan) Automatic valve bekerja dan membuka sehingga produk menyembur keluar,” ujar Joni melalui pesan singkat.
Tekanan tinggi pada pipa produksi, menyebabkan cairan kimia menyembur keluar karena safety valve terbuka untuk menghindari ledakan.
Joni juga menegaskan bahwa produk kimia PTA tidak beracun dan tidak berbahaya bagi lingkungan.
“PTA itu tidak beracun. Aman tidak cemari lingkungan. Produk kita juga bisa dibuang dimana saja,” tegasnya. (*/Asep)
