Akademisi Al-Khairiyah Beri Pesan Bijak, Tabayyun dalam Bermedsos
CILEGON – Di tengah hiruk-pikuk dunia maya khususnya media sosial, maka para penggunanya harus dijernihkan pikirannya. Hal itu agar para penikmat medsos tidak memakai medsos untuk membuat kerusakan seperti membuat dan menyebarkan berita bohong (hoaks).
Akademisi dan Peneliti Al-Khairiyah mengingatkan dan mengajak masyarakat, khususnya para pelajar dan mahasiswa untuk lebih bijak dan ‘tabayyun’ dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial belakangan ini. Hal tersebut disampaikan oleh Rafiudin kepada Fakta Banten, Sabtu (10/7/2021). Menurutnya, ini adalah upaya atau langkah untuk menjadi pribadi yang bijak bermedia sosial.
Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan tabayyun sebelum membagikan informasi. Karena, menyebarkan informasi tanpa verifikasi dan klarifikasi menurutnya adalah langkah yang tidak baik.
“Tidak baik menyimpulkan sesuatu yang tidak utuh dan tanpa data pelengkap. Kita harus selalu tabayyun ketika menerima informasi di medsos. Ketika dapat info, jangan langsung di share sebelum di verifikasi dan klarifikasi, dan juga menyampaikan informasi harus dengan ilmu yang dikuasai atau sesuai dengan bidangnya, jangan menyampaikan informasi tanpa ilmu,” himbaunya.
Sehubungan dengan hal itu, Rafiudin juga mengatakan kita harus bertanggung jawab dalam menerima dan menyebarkan informasi baik berita benar maupun berita yang tidak benar.
“Jika kita memberikan informasi yang tidak akurat atau hoax maka kita sudah memberikan kesempatan diri kita untuk hancur, jika kita memberikannya pada orang lain, maka kita membiarkan orang lain juga hancur, maka harus bijak dalam menyampaikannya, harus ditimbang baik buruknya dulu,” imbuhnya.
Ia juga menuturkan, bermedia sosial adalah tanggung jawab bersama, baik lingkungan tempat tinggal, dan terlebih keluarga yang menjadi parameter utama dalam mendidik.
“Lingkungan harus sama sama mendukung, terutama peran orang tua, saya berpesan kepada seluruh orang tua untuk lebih memfasilitasi informasi kepada anaknya sesuai dengan arah ke depan yang ia inginkan, sedini mungkin kita harus bekali anak kita untuk mengarahkan masa depan anak. Media sosial ini harus kita sikapi dengan baik, jika tidak maka akan menghambat bahkan menghancurkan masa depan anak kita,” pungkasnya. (*/Ihsan).