Akhir Tahun Ini RSUD Cilegon Akan Beli Alat Baru CT Scan, Fasilitas Lama Dibiarkan Rusak Tanpa Perawatan?
CILEGON – Pemerintah Kota Cilegon melalui Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) akan melakukan pengadaan fasilitas alat kesehatan Radiologi yaitu berupa Computed Tomography Scan (CT Scan).
Diketahui anggaran yang sudah disiapkan sebesar Rp 11,7 Miliar pada APBD 2022 yang berasal dari Bantuan Pemerintah Pusat.
Dengan besaran anggara tersebut, RSUD berencana membeli Alkes berupa CT Scan yang baru. Padahal saat ini RSUD Cilegon juga masih memiliki Alkes CT Scan yang lama hasil pengadaan tahun 2017, namun dibiarkan dalam kondisi rusak sejak tahun 2020 lalu.
Menurut keterangan sumber Fakta Banten, keberadaan CT Scan yang lama masih bisa diperbaiki dengan membutuhkan dana sekitar Rp800 juta.
Bahkan menurut informasi, rusaknya alat radiologi CT Scan yang lama tersebut salah satu penyebabnya karena kurang berfungsi dan juga perawatan, akibat dari alat tersebut jarang digunakan karena keterbatasan SDM rumah sakit.
Lalu kenapa RSUD harus kembali membeli Alkes yang baru?
Saat dikonfirmasi, dr Ilma Fiddiyanti, Penanggungjawab Instalasi Radiologi RSUD Cilegon mengaku bahwa alat CT Scan yang lama mengalami kerusakan parah akibat banjir.
“Untuk alat lama (CT Scan) kemarin rusak karena banjir besar beberapa waktu lalu, dan menghancurkan fungsi utama alat serta perbaikan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sama seperti barang elektronik lainnya seperti HP, TV, kamera bila terendam air dalam jangka waktu lama akan mengurangi fungsi alat secara optimal,” ujar dr Ilma dihubungi via pesan WhatsApp, Minggu (13/11/2022).
Meski begitu, dr Ilma menyatakan bahwa rencana pembelian alat CT Scan yang baru merupakan program warisan dari pejabat sebelumnya, karena dirinya baru menjabat baru-baru ini.
Sebagai pengguna, dr. Ilma juga mengaku hanya melanjutkan dan memberikan rekomendasi terkait alat baru yang akan dibeli oleh RSUD Cilegon.
“Tentunya pembelian alat baru juga bukan wewenang saya saat ini, karena saya hanya melanjutkan saja dari program pendahulu,” ungkapnya.
Meski dijelaskan pembelian alat CT Scan tersebut berdasarkan rekomendasi dari penanggungjawab Radiologi, namun menurut informasi yang diterima Fakta Banten, ada dugaan sejumlah prinsipal dan agen dari perusahaan Alkes CT Scan sudah melakukan pertemuan dengan pejabat RSUD Cilegon dan juga kepala daerah.
Bahkan kabarnya, sudah ada sejumlah merk CT Scan yang masuk rencana pengadaan, yakni seperti merk Philips, United Imaging, GE Healthcare, dan juga Siemens.
Sementara, ditanya tentang pemilihan merk dan spesifikasi alat CT Scan yang baru, terkait dengan kesesuaian fungsi dan nilai anggaran yang ada, dr. Ilma menjelaskan bahwa penentu kebijakan tersebut bukanlah dirinya.
“Saya sebagai pejabat baru yang diamanahi sebagai penanggung jawab instalasi radiologi di RSUD Cilegon saat ini bukanlah penentu dalam mengambil kebijakan penentuan pembelian alat CT Scan. Namun demikian, saya sebagai pengguna alat tersebut tentunya berdiskusi dengan sejawat lain dan pimpinan menginginkan alat yang kompatible dan realistis serta sesuai dengan pagu anggaran serta aturan yang berlaku,” jelas dr. Ilma.
“Beberapa merk kami rekomendasikan sesuai spesifikasi dan garansi terbaik after sales yang diberikan vendor. Bagi kami pengguna, tentu selain harga yang kompetitif sesuai pagu, kami paparkan semua plus minus alat yang masuk penawaran,” imbuhnya.
Sedangkan untuk pejabat yang memutuskan dan memilih pembelian alat tersebut, dr. Ilma menyerahkan kepada pimpinan RSUD Cilegon.
“Penentuan pemilihan alat pada akhirnya pada panitia dan pimpinan. Namun saya hanya bisa merekomendasikan alat yang bagus diantara pilihan yang ada sesuai dengan spesifikasi dan berdasar keperluan sesuai dengan data kebutuhan saat ini,” jelas dokter Ilma lagi.
“Tentunya dalam proses pemilihan sepenuhnya akan diputuskan oleh tim. Sebagai pengguna dan membandingkan dengan beberapa rumah sakit yang menggunakan barang serupa akan didapat hasil yang optimal demi pelayanan dan efisiensi yang lebih baik,” pungkasnya.
Sementara itu, Hendriana Lumbay sebagai Kepala Bidang Penunjang RSUD Kota Cilegon, saat dikonfirmasi wartawan via telepon genggamnya belum bersedia memberikan jawaban.
Begitu juga dengan Plt Direktur RSUD Cilegon dr. Puji Sulastri, saat dihubungi via telepon pada Minggu (13/11/2022), dia juga belum bersedia memberikan penjelasan.
“Mohon maaf ini hari libur. Kecuali untuk pelayanan pasien kapanpun bisa. Hubungi legal kami untuk ketemu saya,” tulis dr. Puji via pesan WhatsApp. (*/Nas)