Anak ASN Stunting, Direktur BKKBN Salahkan ART

Hut bhayangkara

 

CILEGON – Di penghujung periode menjabat, program pengentasan stunting dimasyarakat sedang digalakkan oleh Pemerintah agar mencapai Indonesia Emas 2045.

Salah satunya digalakkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Banten dengan menggelar acara seminar Aparatur Sipil Negara (ASN) Peduli Kependudukan di Hotel Forbis Cilegon, Selasa, (2/7/2024).

“Tujuannya supaya ASN paham betul terhadap isu-isu tentang kependudukan baik dari segi kebijakan maupun implementasinya di lapangan,” terang Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk, BKKBN Republik Indonesia.

Bonivasius menerangkan kepedulian ASN terhadap isu kependudukan diharapkan agar ASN bisa menjadi contoh bagi lingkungan di sekitarnya, sehingga diharapkan tidak ada lagi ASN yang tidak peduli dengan isu kependudukan.

“ASN lebih peduli kepada keluarganya, tidak ada lagi sampai menikahkan anaknya di usia muda, ikut peduli juga terhadap stunting. Karena ASN sebagai contoh dimana mana,” harapnya.

Ia juga menyebutkan masih ditemukan anak ASN yang tidak peduli dengan isu kependudukan.

Loading...

Hal ini bisa dilihat dari adanya kasus anak ASN yang masih terkena stunting.

“Kalau itu ada pasti,” tambahnya.

Ia mengatakan ada beberapa kasus anak ASN yang ditemukan mengalami kasus stunting pada anak-anaknya.

Menurutnya hal itu disebabkan karena kesibukan kedua orangtuanya yang sama sama sibuk bekerja sebagai ASN.

“Tapi kalau misalkan pernikahan usia dini mungkin tidak yah karena mungkin mereka rata-rata SMA. Tapi kalau yang lain-lainnya kayak perceraian, anaknya stunting karena orang tuanya sibuk bekerja, dua duanya ASN. Anaknya dititipkan ke pembantu (ART)-nya, jadi stunting tuh mereka ada yang seperti itu,” terangnya.

DPRD Pandeglang

Bonivasius juga menjelaskan kebanyakan anak anak ASN yang terkena stunting dikarenakan salah asuh ART-nya.

“Stunting itu, bukan karena masalah kurang gizi, dan masalah kemiskinan. Tapi karena pola asuh. Pola asuh terjadi karena apa? Karena anak-anaknya itu dititipkan kepada pembantu (ART -red) atau kakek neneknya,” pungkasnya. (*/Ika)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien