Anak Usaha Krakatau Steel Incar Proyek Kawasan Industri di NTB
CILEGON – Anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), PT Krakatau Sarana Properti (KSP) mengincar proyek kawasan industri di Nusa Tenggara Barat (NTB). Langkah tersebut sebagai salah satu upaya KSP mencetak pemasukan hingga Rp460 miliar di tahun ini.
Direktur Utama PT Krakatau Sarana Properti Iip Arief Budiman mengatakan, strategi yang mulai dijajaki yaitu pengembangan kawasan industri di salah satu Pemda Sumbawa Barat Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Langkah ini ditempuh setelah salah satu grup Krakatau Steel yaitu KTI bisa menyiapkan fasilitas air baku yang berasal dari air laut PT Amman Mineral.
“Nama Krakatau Steel bagus di sana, jadi Pemda Sumbawa Barat menghubungi kita untuk mengkaji kemungkinan pengembangan kawasan industri terutama terkait smelter yang akan dikembangkan. Kami lakukan MoU dengan Sumbawa Barat dan sekarang sedang dalam proses penjajakan,” jelas Iip,” ujarnya, Rabu (4/9/2024).
Krakatau Sarana Properti juga membidik potensi pemasukan tambahan baru dengan selesainya renovasi area golf, perumahan dan restoran yang baru dibuka di Jakarta.
Tiga lini bisnis tersebut menjadi tulang punggung untuk mencapai target pemasukan sebesar Rp460 miliar pada tahun ini.
“Sesuai RKAP, target revenue PT KSP di 2024 adalah Rp460 miliar dengan net profit Rp56 miliar. Pemasukan hingga semester pertama sudah sesuai target. Karena itu, saya optimistis target pemasukan di tahun ini bisa tercapai,” kata Iip.
Iip menambahkan, tiga proyek yang bisa menghasilkan revenue tambahan seperti Renovasi Driving Range Krakatau, Perumahan Rakata Arum, dan Surosowan Jakarta.
“Driving Range Krakatau sudah direnovasi dan kapasitasnya meningkat menjadi 36 bay. Selain itu ada juga resto dan kopi shop serta ruang meeting eksklusif. Dari lini bisnis driving range ini kami berharap ada pemasukan tambahan sebesar Rp1 miliar hingga akhir tahun ini,” ungkap Iip.
Pengembangan potensi bisnis lainnya juga tengah dibidik khususnya di bidang properti untuk mengantisipasi masuknya perusahaan luar asal Korea, yakni Lotte yang akan beroperasi pada tahun depan.
“Saat ini KSP sudah memiliki dua perumahan yaitu Bumi Rakata dan Pejaten Mas dan saat ini tengah menyiapkan Perumahan Rakata Rawa Arum yang merupakan perumahan eksklusif dengan luas 2,5 hektare. Perumahan baru ini direncanakan untuk menampung para tenaga kerja dari bagian utara kota Cilegon,” jelas Iip.
Iip menambahkan, rencana lain yang sudah disiapkan adalah pengembangan kawasan industri Krakatau.
Kata Iip, PT KSP sudah melakukan pendekatan dengan Pemkot Cilegon agar bisa mengalokasikan lahan untuk pengembangan kawasan industri.
“Kami pada dasarnya siap berkolaborasi dengan Pemkot Cilegon. Ini sejalan dengan rencana pengembangan area jalur lintas utara (JLU). PT KSP juga mempunyai keunggulan dari sisi kelengkapan fasilitas, infrastruktur yaitu punya pelabuhan dan akses masuk jalan tol,” jelas Iip. (*/Okezone)