Antisipasi Si Jago Merah, Damkar Kota Cilegon Akan Bangun Pos di Tiap Kecamatan
CILEGON – Dalam rangka mengantisipasi potensi kebakaran di wilayah kecamatan se-Kota Cilegon serta terjadinya kebakaran yang baru-baru ini melahap salah satu tangki milik industri di Kota Cilegon, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon berinisiatif akan membangun beberapa Pos Damkar di tiap kecamatan.
Inisiasi itu disampaikan oleh Kepala Dinas DPKP Cilegon, Damanhuri melalui Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Kebakaran, Pedrosios A. Pinto.
Dalam keterangannya, pria yang kerap disapa Pedro itu mengatakan, pendirian Pos Damkar nanti untuk meningkatkan aksesibilitas personel Damkar dalam bertugas memadamkan api atau si Jago Merah sebelum membesar dan memporak-porandakan apa yang ia lahap.
“Pos Damkar ini juga menjadi Program Wajib dari DPKP Cilegon yang masih dalam proses perencanaan, dan barang kali akan didukung perencanaan berkala di Tahun 2023 juga nanti,” kata Pedro, Sabtu (29/10/2022).
Pembangunan Pos itu juga merupakan perwujudan dari keinginan Walikota Cilegon, Helldy Agustian yang menghimbau kepada DPKP agar memunculkan ide gagasan yang tidak berbasis kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
“Memang, pembentukan Pos ini diinisiasi tidak terpaku pada anggaran yang tertuang dalam APBD. Nantinya tiap kecamatan yang ada di Kota Cilegon dibentuk Pos Damkar. Namun saat ini masih dalam tahap perencanaan taktis dan strategis apa saja yang perlu direncanakan,” ungkapnya.
Dikatakan oleh Pedro, untuk saat ini Pos Damkar yang terbentuk baru berada di Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Ciwandan yang disatukan juga dengan Kecamatan Citangkil dan Kecamatan Purwakarta.
“Tinggal 5 Pos lagi berarti, yaitu di Kecamatan Jombang, Cibeber, Cilegon, Grogol, Citangkil,” tuturnya.
Lebih lanjut Pedro menjelaskan, perencanaan untuk merealisasikan pos-pos di setiap kecamatan itu atas dasar saran dari Pimpinan Helldy Agustian yang menyarankan untuk berkolaborasi juga dengan dunia industri dan dunia usaha. Karena anggaran ini tidak terpaku pada APBD.
“Tidak semata-mata hanya mengandalkan anggaran daerah kata Walikota, namun dimana agar semua bisa berkolaborasi dengan semua sumber daya yang ada di Kota Cilegon. Tentunya hal ini perlu kesiapan dan perencanaan yang matang dan kebijakan, namun Walikota juga sudah mulai merumuskan kebijakannya,” jelas Pedro.
Diketahui, tahap perencanaan ini berupa perencanaan sistem kebakaran, Instalasi proteksi dan lainnya.
“Dalam hal ini permukiman yang masih dikategorikan kumuh dan mobilisasi kurang serta kendaraan Damkar tidak bisa masuk itu masih kita rencanakan bagaimana penanganannya tentunya juga kita harus memanfaatkan CSR (Corporate social responsibility) yang ada,” pungkasnya.
Pedro juga mengajak kepada semua elemen termasuk juga media yang ada di Kota Cilegon untuk bersama-sama mendukung dan mewujudkan program tersebut dan menciptakan Cilegon Baru Modern dan Bermartabat. (*/Hery)