Honda Slide Atas

Bahas Dinamika Wartawan, PWI Cilegon Tekankan Kredibilitas dan Etika Profesional

 

CILEGON – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Cilegon menggelar silaturahmi yang membahas program kerja organisasi dan mengevaluasi dinamika profesi kewartawanan di wilayah setempat di Resto Batu Atas, Taman Cilegon, Jumat (30/5/2025).

Ketua PWI Cilegon, Ahmad Fauzi Chan, yang memimpin rapat tersebut menegaskan pentingnya pemahaman batasan dalam keanggotaan organisasi, termasuk penggunaan identitas lembaga secara tepat.

“Keanggotaan PWI bersifat personal. Jadi, tidak semestinya logo PWI dicantumkan di portal media massa, karena itu bukan milik perusahaan,” ujar pria yang akrab disapa Ichan.

Ia menjelaskan, hal ini berbeda dengan penggunaan logo Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) yang diperbolehkan karena menyangkut perusahaan media.

Namun, kata Ichan, penggunaan tetap harus disertai bukti keanggotaan yang sah.

“Kalau SMSI, memang boleh dicantumkan karena itu kaitannya langsung dengan perusahaan media. Tapi tetap harus dibuktikan dengan sertifikat keanggotaan. Kalau digunakan sembarangan, itu jelas menyalahi aturan,” tegasnya.

Ichan juga menyoroti soal kredibilitas media yang menurutnya kini kerap dirusak dari dalam, salah satunya melalui praktik kutip-mengutip informasi tanpa verifikasi yang matang.

“Banyak media yang ambil informasi dari media lain tanpa memastikan kebenarannya. Boleh mengutip, tapi pastikan sudah tervalidasi. Jangan sampai kredibilitas media kita rusak karena berita tidak akurat,” ujarnya.

Lebih jauh, Ichan mengingatkan pentingnya menjaga etika dalam mencari peluang ekonomi sebagai wartawan.

Menurutnya, praktik tidak profesional seperti tekanan atau intimidasi terhadap narasumber demi kepentingan pribadi tidak bisa dibenarkan.

“Kita harus mendapatkan penghasilan dengan cara yang profesional. Jangan menekan, apalagi mengancam. Ini soal marwah profesi,” tegasnya.

Ia mendorong para wartawan untuk membangun kemitraan bisnis yang sehat dan simbiosis mutualisme, khususnya dalam bentuk publikasi iklan atau pemberitaan. Namun, semua itu, menurutnya, harus dilakukan dengan pendekatan etis dan transparan.

“Kita tawarkan ruang publikasi kepada mitra. Apakah bermanfaat atau tidak, semuanya dikembalikan ke mereka. Tidak ada paksaan, apalagi intimidasi,” jelasnya.

Selain itu, peluang ekonomi juga bisa dikembangkan melalui kerja sama event.

Wartawan atau organisasi media dapat menyelenggarakan kegiatan seperti seminar, pelatihan, atau lomba dengan dukungan sponsor dari mitra strategis.

“Ini bisa menjadi bentuk kerja sama yang positif antara media dan mitra usaha. Kita tetap menjaga etika, tapi juga mampu berkembang secara ekonomi,” tutupnya. (*/Ika)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien