CILEGON – Normalisasi Kali-kali di wilayah Ciwandan dan Citangkil, Kota Cilegon, yang mengalami pendangkalan berat, dianggap sebagai salah satu solusi dalam menangani persoalan banjir di kawasan industri tersebut.
Rencananya upaya normalisasi tersebut akan dilaksanakan oleh beberapa industri yang menjadi kawasan hilir dari sungai tersebut.
Namun keberadaan pipa-pipa industri yang kabarnya banyak tertanam di bawah kali, dikhawatirkan terbentur alat berat dan mengalami kebocoran sehingga bisa menimbulkan bencana baru.
“Tolong dipikirkan keberadaan material pipa-pipa yang tertanam di bawah kali itu, jangan sampai ikut tergali dan mengalami kebocoran. Ada pipa gas, air, kabel. Kalau sampai terjadi kebocoran bagaimana, apa tidak menimbulkan masalah baru?” terang Subaedi, Sekretaris Pemuda Pancasila Ranting Kecamatan Citangkil kepada faktabanten.co.id Jum’at (16/2/2018) pagi.
Sehingga Pemkot Cilegon selaku pemangku kebijakan yang memberikan perizinan pemanfaatan lahan penanaman pipa tersebut didesak untuk ikut mengawal proses normalisasi kali-kali tersebut.
Saya hanya mengingatkan agar pihak industri yang akan melakukan normalisasi tersebut, lebih dulu melakukan pemetaan wilayah dengan koordinasi dengan pihak Pemkot atau Bappeda Cilegon yang memiliki blue print tata ruang wilayah,” tegasnya.
Sementara menurut M Ibrohim Aswadi, tokoh masyarakat Ciwandan yang menjadi perwakilan masyarakat dalam mengawal proses normalisasi kali oleh pihak industri tersebut, akan mulai dilakukan pada hari Sabtu (17/2/2018) nanti.
“Kemarin (Kamis) sudah dilakukan pembersihan sampah di kali oleh karyawan KS Posco. Nanti siang (Jum’at) kita akan membahas lay out zona kali, akan dibahas titik-titik mana saja yang menjadi penyumbat saluran air. Baru hari Sabtu kita lakukan normalisasi kali,” ujarnya. (*/Ilung)

