Beredar Video di Cilegon Sindir Caleg Yang Pasang APK di Pohon
CILEGON – Beredar sebuah video yang kemudian viral mengguncang dunia maya. Kali ini video tersebut viral lantaran menyoroti tindakan seorang calon legislatif (caleg) yang memasang APK (Alat Peraga Kampanye) di pohon dengan cara memasang paku atau secara tidak langsung merusak batang pohon yang ada.
Video tersebut memberikan sindiran terhadap caleg yang dianggap tidak mampu menjaga lingkungan meski memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi.
Dalam video yang tersebar luas di berbagai platform media sosial itu, terlihat seorang warga tengah memvideokan salah satu poster Caleg DPRD Provinsi Banten Dapil Cilegon, Hasbi Sidik, yang saat ini juga menjadi Wakil Ketua I DPRD Kota Cilegon, dan berdampingan dengan Sekretaris Gerindra Banten yang juga Caleg DPR RI Dapil Banten 2, Annisa MA Mahesa, serta beberapa caleg lainnya, yang terpaku di sebuah pohon di pinggir jalan.
Dalam video tersebut juga, warga yang membuat video menyindir para caleg yang memasang APK di pohon karena dianggap melanggar aturan KPU, apalagi dikarenakan metode pemasangan APK di pohon dianggap merusak lingkungan dan menimbulkan kecaman dari berbagai kalangan.
“Teruntuk para caleg-caleg yang.katanya intelektual, berpendidikan, yang katanya punya visi misi mau mikirin rakyat, ini gimana mikirin rakyat, mikirin pohon aja gak bisa. Pohon aja dirusakin gimana sih, katanya mau mikirin rakyat, mikirin lingkungan aja gak bisa,” kata seseorang dalam video tersebut, yang dikutip oleh Fakta Banten pada Rabu (17/1/2024).
Dalam video tersebut, seseorang dengan tegas menyatakan bahwa tindakan caleg berpendidikan namun tidak memperhatikan lingkungan, mencerminkan kurangnya pemikiran akal sehat dalam berpolitik.
Video viral itu juga menimbulkan pertanyaan kritis terkait sejauh mana tingkat pendidikan seorang caleg dapat mencerminkan sikapnya terhadap lingkungan.
Setelah viral di media sosial, video itu mendapatkan respons yang cukup besar dari masyarakat, dan komunitas dengan banyak mengecam tindakan caleg tersebut.
Sejumlah pihak berwenang juga telah diminta untuk menanggapi masalah ini, termasuk Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) setempat.
“Benar apa yang disampaikan orang dalam video itu. Pendidikan tinggi harusnya menciptakan kesadaran untuk melindungi lingkungan, bukan malah merusaknya. Ini menunjukkan kurangnya tanggung jawab dan pemahaman para Caleg terhadap pentingnya keberlanjutan lingkungan,” kata Didi Mufrodi salah satu kader Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon, Rabu (17/1/2024).
Dalam menanggapi video ini, Didi menyoroti tantangan etika kampanye yang dihadapi oleh caleg. Pemasangan APK di pohon bukan hanya dianggap sebagai pelanggaran etika kampanye, tetapi juga menciptakan citra negatif di mata publik terhadap kandidat tersebut.
“Setiap tindakan caleg seharusnya mencerminkan nilai-nilai positif dan tanggung jawab. Apalagi terkait dengan lingkungan, hal ini menjadi perhatian serius,” ujar Didi.
“Penting untuk diingat bahwa kampanye politik seharusnya tidak hanya mencerminkan visi dan misi caleg, tetapi juga sikap tanggung jawab terhadap lingkungan dan kepatuhan terhadap aturan yang berlaku. Dengan beredarnya video ini, diharapkan dapat mendorong caleg dan tim kampanye untuk lebih memperhatikan dampak lingkungan dari taktik yang mereka pilih. Serta dengan adanya video ini, diharapkan pihak berwenang seperti Bawaslu bisa segera memberikan tindakan dan sanksi,” imbuh Didi menjelaskan. (*/Hery)