Cilegon Akan Jadi Tuan Rumah Lomba TTG Nasional, Wakil Walikota: Seremonial Dilarang, Kita Puter Otak
CILEGON – Cilegon resmi ditunjuk sebagai tuan rumah Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Nasional.
Penunjukan ini membawa kebanggaan tersendiri bagi Kota Baja, tetapi juga tantangan besar, terutama dalam menyesuaikan konsep acara dengan kebijakan pusat yang melarang seremoni megah.
Wakil Walikota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo, yang baru dua hari bekerja sebagai orang nomor dua di Cilegon, menegaskan bahwa Kota Cilegon siap menjadi tuan rumah yang tepat.
“Yang jelas, kita pastikan gak salah pilih di Cilegon,” ujarnya saat ditanya soal persiapan event yang rencananya akan digelar pada bulan Juni atau April mendatang, pada Senin (24/2/2025) di Greenotel, Cilegon.
Menurut Fajar, berbagai persiapan teknis terus dimatangkan agar acara berjalan dengan aman dan lancar.
Ia memastikan segala kemungkinan sudah dipertimbangkan agar pelaksanaan lomba ini sesuai harapan.
“Masalah apapun itu teknis nanti, acara seperti apa, yang penting aman,” tambahnya.
Namun, satu tantangan besar yang harus dihadapi adalah larangan seremoni megah oleh pemerintah pusat.
Bagi sebagian pihak, kebijakan ini bisa jadi mengurangi kemeriahan acara, tetapi Fajar punya pandangan berbeda.
“Ada larangan seremonial oleh Presiden, kita puter otak. Karena yang megah gak harus mahal,” tegasnya.
Baginya, keterbatasan ini justru menjadi kesempatan bagi Cilegon untuk menunjukkan inovasi.
Konsep acara harus tetap menarik dan memberikan kesan tanpa harus berlebihan dalam anggaran.
“Kita tunjukin Cilegon ini kota yang bisa berinovasi. Walaupun sulit ya, yaitu menjaga konsistensi,” lanjutnya.
Kesiapan Cilegon sebagai tuan rumah juga ditegaskan oleh Plt Kepala Bappedalitbang Kota Cilegon, Syafrudin.
Ia menjelaskan bahwa event ini bukan hanya tentang menjadi tuan rumah, tetapi juga tentang membawa inovasi daerah ke tingkat nasional.
“Kita nanti akan pilih, apa yang layak untuk dilombakan di tingkat nasional,” ucap Syafrudin di tempat yang sama.
Menurutnya, seleksi inovasi yang akan ditampilkan sangat penting agar Cilegon bisa memberikan kontribusi yang berharga dalam ajang ini.
Tidak semua inovasi bisa masuk ke tingkat nasional, sehingga perlu kurasi yang benar-benar matang.
“Mana yang bisa kita angkat untuk nasional, yang benar-benar layak kita dorong ke tingkat nasional,” imbuhnya.
Terkait pembiayaan, Syafrudin memastikan bahwa event ini tidak hanya mengandalkan APBD Kota Cilegon.
Ada dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi agar pelaksanaannya tidak membebani anggaran daerah.
“Kita di sini sebagai tuan rumah, pembiayaan bukan hanya dari APBD Cilegon, tapi juga dari nasional dan provinsi,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa efektivitas penggunaan anggaran menjadi salah satu prioritas utama.
Pemerintah Kota Cilegon ingin memastikan acara berjalan sesuai harapan tanpa ada pemborosan yang tidak perlu.
“Kita mau berjalan sesuai harapan, tidak pemborosan,” tutupnya. (*/Hery)