Cilegon Jadi Lokasi Simulasi Penanggulangan Bencana Alam Kawasan Industri di ASEAN

KPU Cilegon Coblos

CILEGON – Gempa bumi hebat melanda Kota Cilegon yang kemudian disusul gelombang tsunami menghantam daratan. Industri khususnya pabrik kimia meledak seiring terbakarnya cairan kimia serta gas beracun. Tak sedikit korban yang berjatuhan, kelompok pemadam kebakaran dari industri pun langsung berupaya tanggap menanggulangi bencana agar tak meluas dan meminimalisir korban, Kamis (8/11/2018).

Tapi itu semua hanyalah simulasi penanggulangan bencana saja. Dan beruntunglah Kota Cilegon, Provinsi Banten yang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah ASEAN Regional Disaster Emergency Respone Simulation Exercise (ARDEX-18) tahun 2018, yang diselenggarakan dari Tanggal 4-10 November.

Dipilihnya Kota Cilegon sebagai lokasi pelaksanaan ARDEX-18 tahun 2018 ini, lantaran menjadi kawasan industri padat di Provinsi Banten yang terus berkembang pesat dan dianggap penting adanya langkah antisipasi terhadap dampak-dampak buruk akibat bahan kimia yang disebabkan bencana alam.

Berlokasi di Kawasan Industri Krakatau, digelar simulasi untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dari dampak bencana seperti ancaman gempa bumi dan tsunami yang berdampak terhadap bencana industri.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten Komari, mengatakan ditunjuknya Provinsi Banten sebagai lokasi ARDEX-18 tahun 2018 menunjukan akan kesiapan Provinsi Banten dalam menerima teknologi-teknologi baru dalam penanggulangan bencana.

“Semakin hari dampak dari bencana alam semakin beragam, bahkan dampak yang sebelumnya tidak kita bayangkan. Ke depannya Provinsi Banten bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain dalam hal kesiapan menerima teknologi-teknologi yang akan terus berkembang, khususnya dalam upaya antisipasi dampak bencana,” kata Komari.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ASEAN Coordinating Centre for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA Center) Adelina Kamal menjelaskan, ARDEX merupakan latihan bersama (gladi) penanggulangan bencana yang rutin dilaksanakan 2 (dua) tahun sekali, dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kerjasama negara-negara ASEAN dalam penanggulangan bencana.

Sedangkan, ARDEX-18 merupakan kerjasama antara pemerintah Kota Cilegon, Pemerintah Provinsi Banten, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) se-Provinsi Banten, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta utusan negara-negara di kawasan ASEAN. Mereka dengan sigap memperagakan penanggulangan dampak bencana di Kawasan Industrial.

Dengan adanya persetujuan kerjasama 10 negara ASEAN dalam ASEAN Agreement on Disaster Management and Emergency Response (AADMER) ini, Adelina mengungkapkan telah melahirkan regional Standard Operating Procedure (SOP) yang akan diuji mekanismenya dalam tahapan perhelatan ARDEX 2018.

“Poin-poinnya seperti meminimalisasi pencemaran bahan kimia, memberikan pertolongan pertama bagi korban yang terpapar bahan kimia serta merencanakan pemulihan wilayah yang terkontaminasi,” ungkapnya.

Tahapan simulasi ARDEX meliputi latihan Gladi Posko atau Command Post Exercise (CPX) dan Gladi Lapang atau Field Training Exercise (FTX). Uji SOP turut dilaksanakan untuk memastikan keberadaan dan kemampuan kapasitas negara-negara ASEAN dalam pemberian bantuan. (*/Ilung)

[socialpoll id=”2521136″]

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien