Data Ganda Bantuan Covid-19 di Kelurahan Samangraya Jadi Polemik di Masyarakat
CILEGON – Banyaknya data ganda soal bantuan sosial (Bansos) baik data Bantuan Sosial Tunai dari Kemensos RI dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bantuan Keuangan Provinsi Banten, ternyata menimbulkan kecemburuan di kalangan masyarakat.
Selain membuat cemburu persoalan ini juga menjadi polemik di masyarakat.
Dari penulusuran Tim Fakta Banten, banyaknya data ganda dari Bansos BST dan BLT itu terjadi di Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil. Yang mana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang telah mendapat bantuan di BST Kemensos ternyata tercatat juga sebagai penerima bantuan lain seperti BLT.
Dengan terjadinya dobel bantuan tersebut membuat kecemburuan warga lainnya, yang tidak dapat bantuan keduanya.
Seperti diutarakan Mutmainah (50) salah seorang warga Kelurahan Samangraya, yang mengaku sejak digulirkannya Bantuan Sosial (Bansos) oleh Pemerintah dirinya tidak pernah mendapatkannya, ia juga mengaku mengetahui ada banyak penerima yang dobel bantuan.
“Bagaimana saya nggak cemburu wong deweke (penerima dobel bantuan) dapat bantuan lain eh siki dapat bantuan lagi,” kata Mutmainah, Selasa (16/6/2020).
Sementara itu, Sekretaris Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Furqon membenarkan soal banyak warganya yang dobel menerima bantuan.
“Seperti contoh di Lingkungan Kalentemu Timur RW 05 yang mana ditemukan warga yang dobel bantuan, dengan ditemukannya warga dobel bantuan tersebut menjadi polemik di kalangan masyarakat,” katanya.
Agar tidak menjadi polemik berkepanjangan di masyarakat, lanjut Furqon, pihaknya menginformasikan kepada para ketua RT se-Kelurahan Samangraya agar memverifikasi lagi warga yang menerima bantuan, dan kemudian datanya dikirimkan kembali ke Dinas Sosial.
“Hari ini instruksi agar para RT untuk memverifikasi agar warganya yang dobel bantuan untuk didata dan diberi pencerahan agar memilih salah satu bantuannya, apakah BST atau BLT, hal ini dilakukan agar masyarakat tidak berpolemik,” ungkapnya.
Hasilnya, pada siang ini dijelaskan Furqon, ada 10 warga yang menerima dobel bantuan secara sukarela yang menyerahkan kembali bantuannya kepada pihak Kelurahan, selanjutnya diteruskan kepada pihak terkait.
“Alhamdulillah semalam kita informasikan, siang ini ada 10 orang penerima rangkap bantuan yang secara sukarela menyerahkan bantuannya ke kami (pihak Kelurahan),” jelas Furqon.
“Dan setelah kami menerima, bantuan yang diserahkan secara sukarela kami meminta agar pihak Dinsos untuk memberikan arahan ke kami agar kami tidak salah langkah,” imbuhnya.
Furqon juga menegaskan bagi warga yang telah mengakses data bantuan dari laman website untuk tidak mempercayai 100 persen begitu saja. Bisa saja data yang keluar dari pemberi itu tidak sesuai dengan data yang dikeluarkan dari pihak pemberi bantuan.
“Pesan saya bagi masyarakat jika telah mengakses data dari laman Bansos untuk tidak menelan mentah – mentah atau membagikan ke masyarakat data yang diperoleh, bisa saja data yang diperoleh dari laman Bansos tidak sinkron dengan data yang diterima oleh pihak kami sehingga hal itu menjadi polemik di masyarakat, jadi sekali lagi saya berpesan agar masyarakat lebih bijak menyikapinya jangan data itu menjadi bahan pembenaran,” tutupnya. (*/Red/Angga)