Dewan Cilegon Fraksi PKS Gelar Reses di Wilayah yang Kalah Suara Saat Pemilu 2014
CILEGON – Untuk menyerap aspirasi masyarakat yang ada di Kecamatan Cilegon dan Cibeber, Anggota DPRD Kota Cilegon Abdul Ghoffar menggelar reses di Kecamatan Cilegon, Jum’at malam (4/8/2017).
Reses sebelumnya yang juga telah dilaksanakan di beberapa tempat di dua kecamatan Daerah Pemilihan tersebut, selalu diikuti antusias oleh masyarakat. Bahkan dalam reses yang dilaksanakan di Link Palas, Kelurahan Bendungan kali ini, nampak dihadiri oleh ratusan masyarakat yang juga turut dihadiri oleh Ketua RT dan tokoh masyarakat setempat.
Anggota DPRD dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Ghoffar, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan reses ini merupakan masa istirahat para anggota dewan, namun dimanfaatkan untuk terjun langsung ke masyarakat dan menyerap aspirasi serta keluhan dari masyarakat.
Dalam kesempatan reses ini, beberapa masyarakat juga menyampaikan keluh kesah dan aspirasinya kepada Anggota Dewan dari Fraksi PKS tersebut, seperti keluhan naiknya tarif listrik, garam, aspirasi terkait bantuan pemerintah, fasitas umum, biaya pendidikan di sekolah sampai persoalan-persoalan sistem ketenagakerjaan.
Agus Supriyanto, Ketua DPC PKS Kecamatan Cilegon yang menjadi panitia acara reses ini mengatakan walaupun suara dewan PKS pada Pileg dulu di tempatnya kurang begitu signifikan dan Caleg dari partai lain yang unggul, namun anggota dewan tetap berusaha menyerap aspirasi dari masyarakat di Kelurahan Bendungan ini.
“Pileg dulu (2014-red) disini suara dewan PKS sedikit, tapi kita tetap adakan reses di Bendungan ini, karena anggota dewan adalah milik semua masyarakat,” tegasnya kepada Fakta Banten.
Reses masa sidang ke 2 di tahun 2017 ini berlangsung hanya empat hari sejak tanggal 1 Agustus lalu, hal ini dikatakan Abdul Ghofar kepada Fakta Banten seusai acara.
“Ini reses terakhir, kita reses sejak tanggal 1, kemarin ke BBS, sebelumnya di Karang Asem, Kecamatan Cibeber,” ujarnya.
Goffar yang duduk di Komisi II di DPRD Kota Cilegon ini mengaku siap mendengarkan dan menampung segala keluhan dan aspirasi masyarakat yang disampaikan langsung dalam acara reses tersebut.
“Dari tiga tempat yang kita datangi dalam reses ini animo masyarakat relatif hampir sama, ada keluhan persoalan Nasional. Tetap kita tampung apalagi dalam lingkup Kota, seperti soal fasilitas umum dan akan kita sampaikan kepada pihak eksekutif. Yang menarik soal biaya pendidikan, memang banyak masyarakat yang belum tahu kalau untuk SLTA sudah diambil alih Pemerintah Provinsi,” pungkasnya. (*)