Diduga Aniaya Istri dan Anak, Suami di Cibeber Kota Cilegon Minta Maaf

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

 

CILEGON – Tono (50) seorang suami dari wanita bernama Sutini (50) warga RT 02/03, Kelurahan Karang Asem, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, diduga melakukan penganiayaan kepada anak dan istrinya pada Kamis (22/6/2023) malam.

Hal tersebut diketahui dari pernyataan si anak bernama Rofiton Hakim (27) dan sesuai dengan apa yang didengar oleh masyarakat setempat.

Namun kini, Tono yang dikaruniai ketiga orang anak itu telah membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi.

Hal itu disampaikan oleh Kapolsek Cibeber Polres Cilegon, IPTU Atep Mulyana saat diwawancarai pada Jumat (23/6/2023).

Advert

Kata Atep, sang suami atau Tono (50) pada saat kejadian, langsung dimediasi oleh RT, RW dan pihak kepolisian setempat.

“Jadi itu kan kejadian tadi malam nah pada saat itu juga langsung kita dari RT, RW, Babinsa, Polsek Cibeber, melakukan mediasi, dan Alhamdulillah Bapak Tono juga sudah membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan perbuatannya,” ucap Atep.

Awal mula kejadian sendiri berkisar pukul 18.15 WIB Kamis (22/06/23) ketika para jemaah umat Islam usai menunaikan sholat magrib di Masjid Jami’ At-Taqwa.

Satu persatu jemaah mulai meninggalkan masjid, dikala satu persatu jemaah keluar dari masjid, terdengar suara gaduh, dan terdengar jelas bahwa sumber suara tersebut dari rumah yang dihuni Toto dan Sutini, dimana lokasinya berada di seberang Masjid At-Taqwa berjarak sekitar 12 meter.

KPU Cilegon Coblos

“Itu kan semalam teriak-teriak tuh si Istri abis solat maghrib, warga pada kesitu dan juga ada yang nelfon ke Polsek,” jelas Atep.

Suara lantang Tono yang kesehariannya hanya pengangguran, disahut suara lantang Sutini, kesehariannya berjualan kue, terdengar hingga radius 20 meter, hingga mengakibatkan para jamaah yang keluar masjid, beserta tetangga yang rumahnya berada di kanan dan kiri rumah ber cat hijau tersebut keluar rumah, untuk melihat kejadian keributan rumah tangga tersebut.

Namun sejumlah warga hanya bisa melihat dari luar pagar setinggi dua meter tersebut. Dari luar pagar rumah tersebut terdengar teriakan kencang Tono dan Sutini, terdengar cekcok adu mulut dan diduga terjadi kekerasan fisik.

“Jadi itu tuh anaknya ngelawan sama bapaknya karena main hp terus, bapaknya emosi, pada saat emosi ibunya teriak-teriak, yang bubaran (jamaah) solat itu pada nyamperin ke rumah yang bersangkutan,” kata Atep menerangkan penyebab peristiwa itu terjadi.

Rofiton Hakim, pada saat warga menghampiri rumahnya dan dia keluar dari rumah namun nampak seperti orang ketakutan, langsung memberikan pernyataan dan penjelasan kepada warga dan aparat kepolisian.

“Saya baru pulang ke rumah, tapi tiba-tiba bapak sayang langsung mengamuk dan memukul saya,” ujar Rofiton.

Masih dihadapan anggota Polsek Cibeber berseragam, Sutini sang istri, mengamini penganiayaan terhadap anak pertamanya tersebut.

“Ini anak saya, mau ditimpah pake batu besar, karena saya takut makanya saya teriak teriak. Kalau sya ngga di apa-apain pak, tapi yang dianiaya itu anak saya ini,” singkat Sutini.

Namun, berbeda dengan pernyataan dari Ibu dan Anak, Kapolsek Cibeber IPTU Atep Mulyana mengatakan bahwa tidak ada tindakan fisik atau penganiayaan yang dilakukan oleh sang suami.

“Iyah gak ada (kekerasan fisik), keburu dilerai sama warga yang abis solat,” pungkas Kapolsek Cibeber. (*/Hery)

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien