CILEGON– Sejumlah pejalan kaki mengeluhkan kondisi jembatan penyeberangan orang (JPO) yang berada di Jalan Protokoler Kota Cilegon tepatnya JPO Matahari Lama yang tampak terlihat keropos, berlubang dan berkarat.
Salah satu pejalan kaki, Abdurrahman yang mengeluhkan kondisi JPO yang berlubang dan keropos.
Menurutnya kondisi tersebut sangat berbahaya bagi pejalan kaki yang melewati JPO tersebut.
“Saya pernah melihat ada warga yang terpelosok dan jatuh dari lubang JPO. Jadi saya mohon kepada pemerintah untuk segera memperbaiki JPO yang berlubang agar memberi keamanan dan nyaman bagi warga yang melintasi,” katanya, Kamis, (27/10/2022)
Suwardi, pejalan kaki lainnya mengaku sangat prihatin dengan kondisi JPO, karena JPO tersebut berada di tengah pusat kota namun kondisinya sangat memprihatinkan keropos dan berlubang.
“Dengan kondisi JPO yang rusak. Ini kan menjadi dilema di masyarakat, menyebrang lewat bawah berbahaya karena banyaknya kendaraan yang melintasi sedangkan menggunakan JPO kondisinya juga sangat berbahaya takut terperosok. Jadi saya minta pemerintah segera perbaiki,” pintanya.
Menanggapi kondisi tersebut, Kepala Bidang Penataan Bangunan Gedung pada DPUTR Kota Cilegon, Rommy Dwi Rahmansyah mengaku sudah mengusulkan untuk menganggarkan rehabilitasi dua JPO yang berada di Matahari lama dan Citimall.
“Sudah kami usulkan tahun depan kedua JPO tersebut, karena bangunan sudah lama jadi banyak yang rusak dan harus segera diperbaiki. JPO ini sangat penting kegunaannya makanya untuk keamanan dan keselamatan orang menyebrang menjadi konsen kami,” ujar Rommy.
“Insya Allah jika anggaran ini masuk kami segera laksanakan perbaikan kedua JPO tersebut. Kami sudah usulkan untuk rehabilitasi kedua JPO itu sekitar tiga miliar,” sambungnya.
Sementara itu ketika disinggung terkait perbaikan sementara pihaknya mengaku terpaku pada anggaran APBD. Jadi penanganannya harus terstruktural tidak bisa persial harus menyeluruh agar semuanya hal baik bisa dilakukan secara benar.
“Kita persiapkan semua mulai dari perencanaan maupun nanti pelaksanaan agar semua berjalan sesuai dengan aturan. Tahun depan kan tinggal dua bulan lagi, insya Allah secepat mungkin kita laksanakan tidak lagi harus menunggu lama,” paparnya.
“Di awal-awal tahun pun kalau itu mendesak menjadi kebutuhan masyarakat, insya Allah Kita bisa laksanakan karena kita sebagai pelaku pelaksananya ya bagaimana kita yang mengatur,” tutupnya. (*/Nas)
