CILEGON– Sejak 16 – 30 April 2022 tiga anak di Indonesia diduga terindikasi hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.
Meski tidak ditemukan kasus hepatitis akut di Cilegon, Dinas Kesehatan menghimbau masyarakat mewaspadai penularannya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, drg. Ratih Purnamasari mengajak masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya untuk mencegah penularan hepatitis akut terutama bagi anak-anak.
“Kami himbau kepada masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan tubuh dan makanan, dihimbau juga tidak makan berbarengan atau menggunakan alat makan bekas orang lain gunakanlah alat makan sendiri,” ujar Ratih kepada Fakta Banten, Senin, (9/5/2022).
“Tetap sering mencuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir, dengan sering mencuci tangan bisa terhindar dari segala penyakit seperti diare dan lainnya,” imbuh Ratih.
Ratih menjelaskan, ciri-ciri hepatitis ini hampir sama dengan hepatitis pada umumnya yakni, skelera mata berwana kuning, mual, muntah-muntah, BAB-nya berwarna pucat, demam hingga diare berat.
Jika menemukan ciri-ciri mirip hepatitis akut tersebut pada anak, ia meminta kepada orangtua segera memeriksakan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat.
“Biasanya yang seperti itu kan sudah dalam keadaan sakit jadi langsung larikan ke fasilitas kesehatan mereka sudah paham langkah untuk penanganan selanjutnya,” tuturnya.
Ratih menjelaskan berdasarkan surat edaran Kementerian Kesehatan no HK02.02/C/2515/2022 tentang kewaspadaan penularan kasus hepatitis akut, ia sudah memerintahkan fasilitas kesehatan di Cilegon untuk meningkatkan pengawasan dan melaporkan jika ada pasien terindikasi hepatitis akut.
“Melalui akun media sosial, kami dan fasilitas kesehatan di Cilegon sudah memberikan pengetahuan tentang bagaimana hepatitis akut ini, seperti apa gejalanya dan masyarakat harus apa itu sudah ada diakun instagram dan facebook kami,” tutupnya. (*/Nas)
