Dinsos Cilegon Akui Ibu Reni Janda 3 Anak Hanya Dapat Bantuan BPJS Kesehatan

Sekda Pelantikan DPRD

CILEGON – Kondisi kehidupan keluarga ibu Reni Eliyana, janda anak 3 warga RT 01/01 Link Kalentemu, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, saat ini menjadi semakin memprihatinkan karena dampak dari pandemi Covid-19. Pasalnya ibu Reni harus kehilangan mata pencahariannya sebagai assisten rumah tangga.

Reni bersama anaknya yang masih kecil-kecil selama ini harus tinggal di rumah sepetak yang sangat tidak layak huni. Bahkan semakin memprihatinkan, ternyata keluarga Ibu Reni ini selama ini tidak masuk dalam daftar penerima bantuan dari Pemerintah, meski sudah pernah diusulkan melalui kelurahan.

Meski ibu Reni tidak mendapatkan bantuan penanggulangan kesejahteraan untuk keluarga pra-sejahtera melalui program PKH dan Kartu Indonesia Sejahtera (KIS), namun Jubaedi Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon mengatakan, bahwa ibu Reni diketahui selama ini masuk dalam daftar Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan.

“Yang bersangkutan memperoleh bantuan sosial memang baru sebatas PBI (Penerima Bantuan Iuran) Jaminan Kesehatan (BPJS) yang pembayarannya ditanggung pemerintah,” ujar Junaedi, saat dikonfirmasi wartawan melalui pesan Whatsapp, Sabtu (2/4/2020) sore.

Terkait kondisi rumah tinggal Reni dengan anaknya yang diantaranya masih Balita, yang sangat tidak layak huni, mengingat pernah roboh dan bangunan yang ada kini hanya berukuran sekitar 4×4 meter saja, Jubaedi mengaku hal itu sudah diusulkan untuk rehab atau bedah rumah.

“Rumah yang roboh sudah direkomendasikan oleh Dinsos untuk bedah rumah, berdasar usulan kelurahan dan kecamatan dibantu melalui Baznas,” imbuhnya.

Lantik dprd

Sedangkan soal dampak pandemi Covid-19 pada Reni, terlebih kesulitan hidup semakin bertambah di bulan suci Ramadhan ini, Jubaedi menegaskan bahwa Ibu Reni dipastikan masuk dalam calon penerima bantuan pemerintah.

“Yang bersangkutan masuk usulan calon penerima Bansos Covid-19 dari Kemensos,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Ibu Reni yang sudah menjanda selama 6 tahun lebih ini, mengaku dirinya tidak pernah masuk dalam daftar penerima bantuan dari pemerintah, meskipun selalu diusulkan oleh kelurahan.

“Bantuan yang saya terima cuma bantuan dari CSR KDL saja. Adapun bantuan dari Pemerintah baik berupa program PKH maupun program Sembako saya tidak pernah dapat, padahal saya sudah menyuarakan ke pihak Kelurahan agar saya dapat bantuan,” ujar Reni kepada wartawan, Jumat (1/5/2020).

Kondisi pendidikan anak-anak Ibu Reni juga cukup memprihatinkan. Dia menjelaskan, dari ketiga anaknya, sudah dua yang bersekolah. Anak keduanya yang perempuan Tantri Safitri Awaliani (7) memiliki bapak angkat yang menyekolahkan dengan gratis di Yayasan Islam yang ada di Samangraya, sedangkan anak yang nomor satu Fahri, harus telat bersekolah disebabkan kondisi ekonomi yang sulit dan saat ini baru kelas 1 SD walaupun umurnya sudah 12 tahun.

“Yah mau gimana lagi kang, saya sih berharap ada bantuan dari pemerintah,” tutupnya. (*/Ilung)

Dinkes HUT Helldy
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien