Elemen Masyarakat Kecam Pencurian Masker oleh Pegawai Dinkes Cilegon
CILEGON— Pencurian ratusan box masker dari gudang Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon yang dilakukan oleh empat oknum pegawai yang bekerja di dinas tersebut, yang terungkap oleh Satreskrim Polres Cilegon pada Rabu (1/4/2020) lalu, mendapat kecaman dari elemen masyarakat.
Seperti yang diungkapkan oleh Ketua DPD KNPI Cilegon, Mumu Najmudin yang secara tegas mengecam perbuatan kriminal tersebut. Terlebih hal itu dilakukan dari empat pelaku itu, dua diantaranya bersatatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Menyikapi Adanya dugaan pencurian masker oleh beberapa oknum pegawai Dinkes Kota Cilegon, bahwa perbuatan yang bersangkutan sangat memalukan dan sungguh sangat menciderai para medis dan masyarakat yang sedang berjuang melawan virus corona,” ujarnya, kepada Fakta Banten, Kamis (2/4/2020) malam.
Lebih lanjut, Najmudin mengatakan masker sebagai salah satu alat pelindung diri bagi pasien, paramedis dan juga masyarakat yang sedang membutuhkan agar terhindar dari virus. Apalagi masker dari gudang Dinkes Cilegon yang semestinya digunakan oleh paramedis untuk melayani pasien atau masyarakat.
“Ini malah di jual dengan cara mencuri. KNPI berharap kepada pihak kepolisian agar masalah ini ditangani secara serius bisa jadi ada oknum lain yang terlibat mempermainkan masker,” kata Najmudin.
Untuk itu, pihaknya mengapresiasi kepolisian sekaligus berharap agar pihak kepolisian mengembangkan kasus tersebut dan lebih intensif melakukan giat pengawasan, karena ada kemungkinan masih banyak masker yang juga ditimbun oleh oknum tertentu yang punya akses masker.
“Kami apresiasi langkah cepat Polres dalam menangani kasus dengan cepat. Namun kami juga mendorong agar pihak kepolisian dapat mengusut tuntas sampai ke akar akarnya.
Kami berharap setelah kejadian ini tidak ada lagi yang main-main dengan musibah wabah virus corona ini yang melanda Indonesia,” tegasnya.
“Dan semoga di rumah sakit dan puskesmas juga disediakan masker untuk warga yang berobat dan juga warga yang besuk,” imbuhnya.
Begitu juga yang diungapkan oleh Ketua LSM Gerakan Bina Rakyat (Gebrak), Jubaedi yang menilai Pemkot Cilegon khususnya pejabat di Dinkes Cilegon yang gagal membina pegawainya, hingga melakukan perbuatan yang memalukan tersebut.
“Nambah lagi aja pengangguran. Duh yah, gimana isteri, anak-anak dan ibu kandung juga mertuanya. Mana mau menghadapi bulan puasa. Yang saya kritik pejabat di atasnya- pemerintah yang telah gagal dalam kinerja,” katanya.
Pria yang akrab disapa Bedi Zein ini juga menyoroti soal transparansi anggaran dari Pemkot Cilegon dalam keseriusannya mencegah pandemi Covid-19 ini.
“Kalau anggaran dan kesejahteraan para medis terjamin masa sampai ada yang mencuri ? Coba sejauh mana transparansi dalam distribusi dananya. Ini perlu dilakukan agar masyarakat di 8 kecamatan merata dalam menerima penggunaan anggaran pencegahan corona ini, karena kita lihat masih banyak yang gak bisa dapat masker,” tegasnya.
“Berapa anggaran yang ada, apakah sudah tersalurkan ke masyarakat dalam bentuk masker, hand sanitizer, desinfektan serta alat-alat kesehatan yang menyangkut pencegahan dan penularan corona,” tandasnya. (*/Ilung)