Evaluasi TPPS, DP3AP2KB Optimistis Angka Stunting di Kota Cilegon Turun

Kpps cilegon

CILEGON – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cilegon melakukan koordinasi dan evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kecamatan Jombang.

Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Cilegon, Asikin, mengatakan, Jombang merupakan kecamatan pertama dari delapan kecamatan di Kota Cilegon yang dilakukan evaluasi pada TPPS.

“Evaluasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya dan komitmen dari para pemangku kebijakan di tingkat kecamatan berkaitan dengan kasus stunting. Evaluasi ini terkait upaya apa saja yang sudah dilakukan, lalu bagaimana kolaborasi program dengan lintas lembaga, bagaimana pembinaan dan pendampingannya terhadap keluarga yang rentan stunting,” kata Asikin, Kamis, 12 September 2024.

Dari hasil evaluasi sementara, kata Asikin, pihaknya memang belum bisa menyimpulkan apakah stunting di Kota Cilegon turun atau belum.

Namun berdasarkan pengakuan sejumlah kader posyandu, ia optimistis kasus stunting sudah mengalami penurunan.

“Laporan hasil pengukuran stunting itu dirilis setiap Februari dan Agustus, kita sedang tunggu laporan dari Dinas Kesehatan karena hasil penimbangan anak pada Agustus belum disampaikan. Tapi Kalau masukan dari para kader dan data riil timbangan berat badan sih yang sebelumnya rendah sekarang sudah naik,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Cilegon Lia Nurlia Mahatma menambahkan, berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPP-GBM) pada Agustus 2023 dari jumlah 32.312 balita yang diukur di Kota Cilegon sebanyak 944 balita (2,92 persen) mengalami stunting.

“Berkat upaya kerja keras bersama syukur Alhamdulillah Kota Cilegon mengalami penurunan dari hasil EPP-GBM Februari 2024 dari jumlah 30.485 balita yang diukur, turun menjadi 876 balita (2,87 persen) atau turun sebanyak 68 anak,” jelas Lia.

Sebagai bentuk komitmen Pemkot Cilegon dalam penanganan stunting, lanjut Lia, pada April dan Mei lalu, pihaknya telah melakukan audit kasus stunting (AKS) di seluruh Puskesmas se-Kota Cilegon, dengan melibatkan TPPS.

“TPPS ini tugasnya melakukan intervensi spesifik maupun intervensi sensitif melalui kolaborasi dan sinergi berbagai lintas sektor terkait. Selain itu, juga melakukan upaya identifikasi agar semua keluarga dapat termonitor secara menyeluruh baik orang tua maupun anaknya sehingga tujuan program penurunan stunting akan tercapai sesuai dengan target yang diharapkan,” kata Lia. (*/Red)

Bawaslu serang
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien