CILEGON – Polemik tanah wakaf Makam Balung yang sempat bergulir ditangan DPRD Cilegon dan tidak ada titik temu, kini mulai ditengahi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cilegon yang menggelar mediasi di Aula Setda Pemkot Cilegon, Kamis, (18/8/2022).
Tampak hadir Walikota Cilegon, Ketua DPRD, Kepala Kejaksaan Negeri, Dandim 0623, Danlanal Banten, serta para pihak terkait untuk mengurai persoalan tersebut.
Walikota Cilegon Helldy Agustian mengatakan, pada intinya Forkopimda siap menjadi mediator atau memediasi terkait perselisihan tanah wakaf makam Balung.
Adapun hasil mediasi yang digelar hari ini, kedua belah pihak memiliki semangat yang sama dalam rangka untuk kemanusiaan. Meskipun begitu, belum ada penyelesaian secara utuh melainkan akan ada mediasi lanjutan.
“Intinya, kedua belah pihak memiliki semangat yang luar biasa. Tadi sudah ada niatan dan kesepahaman bersama. Setelah itu ada proses selanjutnya, tidak langsung selesai. Yang terpenting mereka sudah bersepakat, bersama-sama dalam rangka kepentingan masyarakat Kota Cilegon,” ujar Helldy.
Menanggapi hal itu, Ketua Yayasan Wakaf Makam Balung (YWMB) Jajat Sudrajat mengatakan, peran Forkopimda dalam mempersatukan perselisihan dua Yayasan sangatlah positif. Sehingga, hal tersebut menjadikan perekat bagi kedua belah pihak.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Forkopimda yang sudah mempersatukan dua kelompok, atas nama Yayasan Wakaf Makam Balung dan Yayasan Makam Balung,” katanya.
Sehingga kata dia, kehadiran Forkopimda menjadi solusi agar bagaimana kaitan persoalan makam Balung tidak menimbulkan bentrok dan perpecahan.
Dia juga menyampaikan, persoalan makam Balung diharapakan menjadi perekat dan persatuan ukhuwah bagi semuanya, apalagi posisi Yayasan Makam Balung (YMB) dan Yayasan Wakaf Makam Balung (YWMB) bukan sebagai pemilik melainkan sebagai pengelola.
Perlu diketahui, hasil mediasi pertama yang diinisiasi Forkopimda baru mengarah pada kesepahaman.
Dan belum ada kesepakatan antara ke dua belah pihak terkait pengelolaan tanah wakaf Makam Balung Citangkil. (*/Wan)
