Gedung VIP RSUD Cilegon Diwacanakan Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

CILEGON – Jumlah pasien terus meningkat di Trans Hotel sebagai tempat isolasi mandiri khsusus pasien covid-19, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon telah menunjuk dua lokasi rujukan tempat isolasi atau rujukan pasien covid-19, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon dan RS Kurnia.

“Saya sudah buat surat ke manajemen RSUD untuk menyiapkan ruang khusus isolasi pasien Covid-19,” kata Plt Kadinkes, Dana Sujaksani saat dikonfirmasi, Senin (28/12/2020).

Pihaknya menargetkan rumah sakit itu menjadi tempat isolasi pasien Covid-19 dalam waktu dekat. Namun demikian, Dana menyebutkan ada spesifikasi yang perlu dipenuhi oleh pihak rumah sakit untuk menjadi RS rujukan pasien Covid-19.

“Sehingga jika ada yang positif tidak harus dibawa ke RSU Banten atau Wisma Atlet,” pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Plt Direktur RSUD Kota Cilegon dr Meisuri membenarkan bahwa RSUD ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19, namun berdasarkan aturan dari Provinsi pihaknya diminta menambah jumlah Tempat Tidur (TT) untuk pasien Covid-19.

Advert

KPU Cilegon Coblos

“Sebelumnya kapasitas hanya 20 TT keseluruhan pasien Covid baik dewasa, anak dan balita atau bayi, sekarang diminta atau ditetapkan 60 TT. Dan 3 ICU khusus Covid-19 sedang disiapkan,” tuturnya saat dimintai tanggapan.

Selain itu, ruangan tersebut pun harus memiliki akses tersendiri, atau tak berhubungan dengan ruangan yang lain. Begitupun Sumber Daya Manusia (SDM), dan sarana prasarana lainnya.

“Karena kami juga harus menambah 40 TT lagi dengan adanya aturan Dinkes Provinsi Banten, kalo tidak salah. Rencana kami mau memakai gedung VIP untuk menambah kapasitas TT pasien Covid-19,” jelasnya kepada wartawan Fakta Banten.

Namun, Ia tak menampik bila masyarakat tak menerapkan protokol kesehatan, dan tetap melakukan tindakan pencegahan covid-19 yaitu, mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, menerapkan jaga jarak, menjaga daya tahan tubuh dengan PHBS dan makanan bergizi.

“Berapapun kapasitas TT yang disediakan akan kurang terus, kalo masyarakat tidak mengindahkan itu. Karena jika sudah sakit atau terkena covid-19, rumah sakit sudah penuh dan susah dicari untuk perawatannya. maka lebih baik dicegah daripada mengobati,”pungkasnya. (*/A.Laksono).

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien