Golok Day Festival, Ajang Berkumpulnya Ribuan Pendekar Hingga Pameran Senjata Khas Banten
CILEGON – Berawal dari gelaran Festival Kendang Pencak yang masuk ke dalam agenda kegiatan Gembrung Budaya Kota Cilegon pada tahun 2015 lalu, acara Golok Day hadir sebagai penutup di dalam rangkaian tersebut.
Dihadiri oleh Ketua Himpunan Persatuan Persilatan Banten (HPPB) Jamhari Sakti, Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Pengurus Cabang (Pengcab) Kota Cilegon Muharman Kotto, perwakilan peguron, dan tokoh masyarakat, acara Golok Day menjelma menjadi sebuah ikon dalam penutupan kegiatan yang di gelar selama empat hari di Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon.
Di tahun berikutnya, kegiatan Golok Day Festival berjalan sendiri tanpa masuk dalam rangkaian kegiatan yang lain.
Dalam kegiatan pertama kali yang dilaksanakan Sabtu (30/4/2016) tersebut, Golok Day Festival 2016 berhasil memecahkan rekor pawai pendekar bergolok terbanyak yang diikuti oleh 1.100 pendekar dan pesilat dan tercatat ke dalam Museum Rekor Indonesia (MURI).
Dalam pelaksanaannya, kegiatan Golok Day Festival diisi dengan berbagai macam rangkaian kegiatan seperti Festival Pencak Silat, Pemberian Penghargaan Pendekar ‘Golok Day Award’ kepada para tokoh yang memiliki kepedulian terhadap keberadaan pendekar dan kepedulian untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya serta nilai-nilai kearifan lokal. Ada juga kegiatan pameran budaya dan golok, display golok terbesar di dunia (Golok Ciomas), penampilan lintas seni bela diri, costplay ala pendekar, dan pendekar night yang diisi dengan berbagai macam penampilan dan pentas seni budaya seperti jaipongan, debus dan kendang pencak.
Selain diikuti oleh para pesilat dan pendekar, masyarakat umum juga terlihat ikut serta dalam kegiatan tersebut dan antusias mengikuti agenda pawai.
Setidaknya, tidak kurang dari 5.000 pengunjung yang terdiri dari pendekar se-Banten, pelaku, pemerhati, pengamat, praktisi golok, UMKM golok, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum, ikut hadir dalam kemeriahan kegiatan Golok Day 2016.
Selain berhasil masuk ke dalam MURI, pada acara Golok Day Festival 2016 lalu, ‘Golok Cilegon’ buatan salah seorang pendekar di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, juga berhasil diperkenalkan.
Sehingga, Provinsi Banten yang sebelumnya terkenal memiliki dua jenis golok, yakni Golok Ciomas dan Golok Cilangkahan, berkat Golok Day Festival ini berhasil menambah artefak warisan budaya menjadi tiga dengan hadirnya Golok Cilegon.
Keistimewaan Golok Banten
A. Golok Ciomas
Nama besar Golok Ciomas yang sudah terkenal di Indonesia bahkan dunia, tentu saja sangat memiliki pengaruh besar terhadap pelaksanaan kegiatan Golok Day Festival setiap tahunnya. Keberadaannya hingga saat ini menjadi karakter tersendiri yang khusus di undang dan di hadirkan oleh panitia ke acara Golok Day.
Ditemui di kediamannya, Rabu (2/5/2018) malam, Ketua Lembaga Masyarakat Pelestarian Budaya Golok Ciomas (LMPBGC) Sannabilil Huda Al-Bantani, Kyai Muhaimin S atau yang akrab disapa Abah Imin memaparkan tentang keistimewaan Golok Ciomas.
“Golok Ciomas memiliki berbagai macam karomah, seperti bisa meredakan emosi atau suasana hati, memberikan kharisma/wibawa terhadap orang yang memegangnya, serta keistimewaan lainnya seperti mampu menaklukkan musuh atau lawan, tanpa harus mencabutnya dari warangka (serangkah), serta mampu meredakan perselisihan,” jelasnya.
Keistimewaan (karomah) Golok Ciomas di dapatkan melalui proses ritual saat pembuatannya.
“Kalau di lihat dari bentuknya hampir sama dengan golok-golok lain yang ada di setiap daerah. Bedanya adalah, Golok Ciomas dibuat melalui suatu tata cara khusus yang sakral dan telah diwariskan secara turun-temurun, dan pembuatannya hanya dilakukan pada bulan Mulud (Maulid) saat tanggal 12 Rabi’ul Awal,” terangnya.
Di balik kemasyhuran Golok Ciomas, ada sosok tiga serangkai yang merupakan juru kunci dalam pembuatan Golok Ciomas.
Adapun tiga juru kunci tersebut terdiri dari Abah Imin selaku pemimpin dalam acara ritual pembuatan Golok Ciomas sekaligus merupakan pimpinan secara keseluruhan, Duhari bin Jamsari selaku perawat atau penjaga palu godam ‘Si Denok’, dan terakhir adalah Sidik Santani selaku tukang pande atau si pembuat golok.
Dimintai tanggapan mengenai kegiatan Golok Day Festival 2018, Abah Imin mengatakan, kegiatan Golok Day merupakan kegiatan positif yang kedepannya akan menjadi sejarah untuk mengantarkan Golok sebagai senjata pusaka khas Nusantara yang mendunia.
B. Golok Cilangkahan
Cilangkahan adalah nama sebuah Desa yang berada di Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, Indonesia.
Pada masa penjajahan Inggris, Cilangkahan pernah menjadi Ibu Kota Banten Kidul.
Cilangkahan memiliki letak geografis yang lengkap dan sangat strategis dibandingkan dengan wilayah-wilayah lainnya yang ada di Provinsi Banten.
Cilangkahan memiliki luas daratan yang kaya dengan gas bumi dan batu bara, selain itu memiliki perkebunan kelapa, karet, kelapa sawit dan produksi hutan lengkap yang ada di Desa Sawarna.
Selain kekayaan alam dan sumber gas, Cilangkahan juga memiliki garis pantai yang sangat panjang, pantai-pantai yang berpasir puith dan karang-karang yang menjulang tinggi sepanjang pesisir selatan, membuat Cilangkahan kaya dengan keindahan pantai dan pemandangan alamnya saat ini.
Sayangnya, ketika tim coba menelusuri jejak maupun asal-usul mengenai keberadaan Golok Cilangkahan, tim tidak menemukan sumber atau petunjuk yang menyebutkan dimana keberadaan dari Golok Cilangkahan tersebut.
C. Golok Cilegon
Golok Cilegon sendiri memiliki ciri dan bentuk yang berbeda dari kebanyakan golok lainnya. Ciri yang paling khas pada Golok Cilegon ini bentuknya melengkung menyerupai huruf C, seperti badan yang membungkuk dengan gagang kepala harimau.
“Filosofi Golok Cilegon adalah huruf C atau berbadan bungkuk menandakan berakhlak serta santun. Sedangkan gagang dengan kepala macan adalah simbol dari keberanian,” kata Jamhari Sakti, selaku Ketua HPPB sekaligus sebagai pembuat Golok Cilegon.
Bahkan penggagas lahirnya kegiatan Golok Day Festival (Almarhum) Tb Aat Syafa’at mengatakan siap memperkenalkan Golok Cilegon menjadi seperti Golok Ciomas yang sudah terkenal di Indonesia bahkan di dunia.
“Golok Cilegon ini akan kami antarkan menjadi seperti Golok Ciomas yang sudah terkenal di nusantara. Golok ini sebagai aksesoris para pendekar, dan golok ini juga sebagai pengantar pembangunan,” kata Aat semasa hidupnya.
Semasa menjabat sebagai Walikota Cilegon, Walikota Cilegon Non Aktif Tb Iman Ariyadi menyampaikan, Golok Day Festival telah menorehkan sejarah baru untuk Kota Cilegon.
Iman juga mengatakan, kehadiran Golok Cilegon ini merupakan salah satu upaya dalam melestarikan budaya.
“Acara ini menorehkan sejarah baru untuk Kota Cilegon. Selain itu, Golok Ciwandan yang diangkat menjadi Golok Cilegon, merupakan hal yang sangat penting dalam upaya pelestarian budaya dan warisan leluhur. Dengan adanya Golok Cilegon ini saya harap pendekar dapat menjalankan tugas yang sangat penting dalam menjaga pembangunan di Kota Cilegon,” ucap Iman semasa menjabat, sebelum akhirnya ia masuk jeratan kasus korupsi izin Amdal Transmart. (*/Red)