Hasidi, Sosok Inspiratif Pemuda Banten di Hari Sumpah Pemuda Ini

CILEGON – Sebagai salah satu tombak utama dalam sejarah bangsa, Sumpah Pemuda menjadi inspirasi pergerakan kemerdekaan Indonesia. Ikrar yang menjadi pelecut semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Keputusan Kongres Pemuda yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (Jakarta) ini menegaskan cita-cita akan ada “Tanah Air Indonesia”, “Bangsa Indonesia”, dan “Bahasa Indonesia”. yang lahir dari peristiwa besar yang hingga kini masih kita peringati setiap tahunnya ini, pada hari ini, Sabtu, 28 Oktober 2017.
Dan bagi anda yang tidak sempat untuk turut memperingatinya, maka dalam upaya bisa menyelami serta meromantisi nuansa semangat pemuda tersebut. Fakta Banten coba angkat profil salah satu Pemuda Banten yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kita, khususnya para pemuda.
Berikut ini profilnya;
Nama lengkapnya adalah Hasidi, pemuda multi talenta yang lahir di Cilegon, 30 tahun yang lalu ini adalah pendidik anak bangsa/guru di SD Pabean. Siang harinya, sesudah mengajar ia juga berprofesi sebagai control sosial di dunia jurnalistik pada salah satu media online lokal di Banten.
Selain kesibukan sehari-harinya pada dua kegiatan tersebut, Hasidi juga aktif pada kegiatan Pramuka, mengajar seni musik “Ketimpringan dan Marawis”, di Peguron “Macan Kikik” serta kegiatan sosial budaya lainnya di Kota Cilegon.

Beberapa undangan mengisi materi untuk menularkan ilmu atau keahliannya di bidang Pramuka, seni musik dan beladiri kepada anak-anak remaja serta interaksi sosial budaya, kerap membuat aktifitasnya berlangsung hingga tengah malam.

Sosoknya yang sederhana, mudah bergaul dan humoris membuat banyak kalangan di Cilegon yang mengenalnya. Dan yang utama perlu ditiru dari pemuda muslim yang masih lajang ini adalah sifat jujur, bertanggung jawab dan rajin sholat lima waktu.
Semoga dari sosok pemuda yang memiliki akun Facebook “Hasidi Woow” ini, bisa menjadi inspirasi bagi para pemuda Banten di Hari Sumpah Pemuda ini.
Namun inspirasi saja kiranya kurang greget secara aplikatif, maka untuk bisa lebih menancapkan rasa ghiroh, gairah gelora semangat pemuda. Saya ajak kawan Fakta untuk membaca teks sumpah pemuda berikut ini, dengan seksama dan penghayatan;
Soempah Pemoeda
Satoe,
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
Dua,
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Tiga,
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia. (*/Ilung)
