Honda Slide Atas

Hiburan Malam Diskotik di Cilegon Mulai Berani Terang-terangan, Bikin Party Event Hadirkan DJ Terkenal

 

CILEGON — Tempat hiburan malam (THM) KING’s di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kota Cilegon menggelar pesta besar party event dengan menghadirkan DJ terkenal Elsa Queen, Rabu (12/11/2025) malam.

Pantauan di lokasi menunjukkan kerumunan pengunjung dari berbagai kalangan dari pria dewasa hingga anak muda berdatangan ke area tersebut.

Sejumlah perempuan berpakaian sexi pun tampak keluar masuk, baik sebagai tamu maupun yang disediakan di tempat hiburan itu.

Tak hanya itu, informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan tempat tersebut juga menyediakan minuman beralkohol (miras).

Publik menganggap, Pemerintah Kota Cilegon kini tutup mata, bahkan terkesan membiarkan aktivitas negatif yang merusak marwah kota yang selama ini dikenal sebagai kota santri.

Salah satu petugas di area hiburan malam KING’s membenarkan bahwa malam itu digelar event party DJ terkenal.

Petugas itu juga memastikan aktivitas diskotik itu setiap harinya berlangsung hingga dini hari.

“Jam empat subuh, om. Masih lama,” katanya kepada wartawan.

Dengan demikian, aktivitas di KING’s JLS diduga melanggar ketentuan jam operasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Cilegon Nomor 2 Tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan (K3).

Selain itu, Peraturan Wali Kota Cilegon Nomor 7 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Tempat Hiburan Malam menegaskan batas waktu operasional maksimal pukul 24.00 WIB.

Sementara itu, warga sekitar JLS Cilegon, Hakim, menilai aktivitas diskotik tersebut semakin meresahkan.

“Kalau dibiarkan buka sampai subuh, yang repot warga. Ramai, bising, belum lagi soal miras dan prostitusi,” ujarnya.

Hakim menilai, keberadaan diskotik sama sekali tidak membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Selama bertahun-tahun saya tinggal di sini, belum pernah dengar diskotek memberi dampak positif. Kalau negatif jelas merusak anak muda itu sangat mungkin,” katanya lagi.

Apalagi, kata dia, minimnya keterlibatan warga lokal dalam penyerapan tenaga kerja.

“Dari sisi penyerapan kerja juga nihil. Kalaupun ada warga lokal yang kerja, paling hanya segelintir dan itu pun bisa jadi oknum yang membekengi, masih orang-orangnya juga,” tutupnya. (*/Nandi)

WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien