Loading...

Ini Tuntutan Masyarakat Cilegon Kepada PT Bluescope

CILEGON – Masyarakat yang tergabung dalam Komite Masyarakat Cilegon Bersatu (KMCB) menggelar pers conference pada Kamis, (6/9/2018) di Dapoer Pelipur Lapar Cilegon.

Diantaranya yang tergabung dalam KMCB yakni, Laskar Merah Putih (LMP), Brigade Al-Khairiyah, Garda Al-Khairiyah, Solidaritas Masyarakat Cilegon (Somaci), Forpek Nusantara, Yayasan Ki Wasyid, Karang Taruna Kecamatan Citangkil, Himpunan Pemuda Al-Khairiyah (HPA), dan Perwakilan Tokoh Masyarakat (A. Farid). Menyampaikan sejumlah tuntutan diantaranya:

1. Menuntut kepada PT Bluescope Steel untuk tidak melakukan upaya-upaya provokasi dan perbuatan yang berpotensi membuat pengusaha lokal gulung tikar dengan cara mengadu domba sesama pengusaha lokal.

2. Menuntut kepada PT. Bluescope Steel untuk mencabut kebijakan penerapan tata cara pembelian plate second grade, down grade, scrap, dan sejenisnya, yang disebarkan melalui surat edaran yang menyatakan bahwa yang biasa melakukan pembelian second grade, down grade, scrap, dan atau sejenisnya adalah para distributor yang selama ini melakukan pembelian Plate Prime.

3. Menuntut peluang usaha yang ada di lingkungan pabrik PT Bluescope Steel dilakukan oleh pengusaha lokal Kota Cilegon.

4. Menolak dengan tegas, adanya para pengusaha non lokal Cilegon-Banten, melakukan upaya-upaya memonopoli potensi bahan baku industri kecil.

5. Menolak dengan tegas, adanya upaya-upaya permainan harga dan permainan regulasi untuk menyingkirkan para pelaku usaha lokal Kota Cilegon.

“Permintaan kita sederhana, kembalikan ke kebijakan lama, dan KIEC jangan hanya diam saja harus menegur perusahaan yang melakukan hal ini,” ujar Muhammad Ibrohim Aswadi, Pengusaha Ciwandan dan juga Politisi Partai Demokrat.

Kecaman juga dilontarkan oleh Anwar Musadad, Ketua Brigade Al-Khairiyah, Ia mengatakan bahwa adanya permainan dalam kebijakan tersebut.

“Sudah jelas ini ada permainan di dalam, maka dengan itu secara prinsip Brigade Al-Khairiyah berkewajiban untuk melakukan pembelaan,” tegasnya saat jumpa pers.

Masih di tempat yang sama, Tatang Tarmidzi, Ketua LMP Cilegon menyatakan kebijakan lama lebih baik.

“Kebijakan lama bagus bisa menciptakan iklim simbiosis mutualisme, kalo hari ini kan yang bermain para pemodal besar industri manufaktur, kita ga minta 100% itu non plate prime, kita mau diutamakan, dan kita mengerti bahwa itu produk sampingan dari proses plate prime, maksimalnya 30% dari produksi sekalipun itu mesin modern,” jelasnya kepada wartawan.(*/Do’a Emak)

[socialpoll id=”2513964″]

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien