Jokowi: Usulan Brigjend KH Syam’un Pahlawan Nasional, Belum Sampai di Meja Saya
CILEGON – Brigadir Jenderal KH Syam’un yang dalam perjuangannya sudah banyak berjasa terhadap perjalanan bangsa Indonesia, baik sebagai tentara maupun ulama, yang peninggalannya hingga kini masih berdiri yakni yayasan pendidikan Al-Khairiyah. Sehingga patut diusulkan untuk diangkat menjadi Pahlawan Nasional Republik Indonesia.
Namun dari sekian tahun usulan tersebut disampaikan kepada pihak pemerintah pusat, hingga kini belum juga direalisasikan.
Hal itu kembali dipertanyakan oleh Ketua PB Al-Khairiyah, yang merupakan cucu dari Brigjend KH Syam’un, Ali Mujahidin di hadapan Presiden Jokowi secara langsung, dalam acara Peringatan Harlah Al-Khairiyah Ke-93, pada Jum’at (11/5/2018).
“Oh iya pak presiden, mohon maaf. Sebagai Ketua PB Al-Khairiyah saya ingin menanyakan soal pengangkatan gelar Pahhlawan Nasional kepada KH Syam’un yang kiranya cukup layak menyandangnya. Kami sudah lama mengajukannya, cuma nggak tahu sekarang masih di meja Menteri mana?” ujar pria yang biasa disapa Haji Mumu ini.
Dukungan pemberian gelar kepada Brigjend KH Syam’un sebagai pahlawan nasional juga disampaikan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat KH Ma’ruf Amin, yang juga disampaikannya secara tegas kepada Presiden Jokowi dan di hadapan Menteri Agama dan Menteri Sekretaris Negara serta Gubernur Banten dan Bupati/Walikota se-Banten.
“Indonesia merdeka ini bukan hadiah tapi hasil perjuangan ulama, termasuk beliau Kyai Syam’un yang luar biasa perjuangannya. Baik untuk negara maupun pendidikan Agama. Maka kami mendukung Kyai Syam’un jadi pahlawan nasional. Beliau adalah Kyai ya JendJend. Jenderal ya Kyai. Maka kami mendukung Pak Presiden Jokowi menjadikan Kyai Syam’un sebagai pahlawan nasional,” tegas KH Ma’ruf Amin dalam sambutannya.
Sementara itu, Presiden Jokowi langsung merespon usulan tersebut dengan menjelaskan kalau berkas usulan pengangkatan Brigjend KH Syam’un sebagai Pahlawan Nasional, belum masuk atau berada di meja kerjanya. Sehingga ia belum bisa merealisasikannya.
“Jujur, hal itu karena berkas usulan gelar pahlawan nasional untuk KH Syam’un belum ada di meja saya. Biasanya ada 8 berkas usulan dari beberapa Menteri yang mulai diajukan oleh Walikota dan Gubernur. Dan dari 8 berkas itu, saya pilih 3 atau 4 (untuk Pahlawan Nasional),” ungkap Jokowi.
Presiden sendiri mengaku mendukung jika Brigjend KH Syam’un mendapatkan gelar pahlawan nasional.
“Apabila tahun ini, entah tahun depan, berkas itu masuk di meja saya. Maka Kyai Syam’un akan saya pilih untuk diangkat menjadi pahlawan nasional,” tegas Jokowi, yang disambut tepuk tangan riuh para hadirin. (*/Ilung)