Juwet, Buah yang Semakin Langka di Cilegon

CILEGON – Orang dewasa di Cilegon mungkin umumnya masih ingat dengan Juwet, buah yang berukuran kecil sekitar 2-3 cm, berbentuk lonjong sampai bulat telur.

Buahnya berwarna hijau kekuningan ketika masih muda berevolusi berwarna ungu kemerahan, hingga ungu kehitaman ketika sudah masak atau matang dengan aneka rasa sepet, masam dan manis.

Namun kebanyakan anak-anak usai sekolah di Cilegon sekarang sepertinya banyak yang tidak mengetahui buah Juwet yang di daerah lain memiliki nama lain Jamblang atau Jambu Keling ini.
Tumbuhan dari suku jambu-jambuan yang memiliki nama latin Syzygium cumini, dengan daunnya yang berwarna hijau, tebal, lebar, dan memiliki pertulangan menyirip tersebut.

Padahal, sekitar dua puluh tahunan yang lalu, buah ini menjadi primadona bagi anak-anak di Cilegon selain buah lainnya. Pohonnya yang bisa tumbuh tersebar di tegalan, kebun atau pekarangan rumah ini bisa diunduh dan dinikmati pada waktu siang selepas dzuhur atau seusai pulang sekolah.

Ada yang yang mengkonsumsinya dimakan langsung, dirujak (dikupluk) dengan gula pasir atau dengan garam dan cabai rawit/ cengek. Kombinasi rasa asam, manis dan sepat bisa menyegarkan mata dan kepala.

Golkar HUT Banten

Dikutip dari tanobat.com, Buah Juwet ini mengandung zat-zat antara lain Zat antosianin, Vitamin C, Vitamin A, Riboflavin, kolin, asam folat, asam amino, Buah jamblang juga mengandung aneka zat mineral, antara lain natrium, kalium, kalsium, posfor, zat besi, seng, dan mangan yang memiliki manfaat dan khasiat.

Berdasarkan beberapa penelitian, berikut ini manfaat buah Juwet:

-Kulit kayu bermanfaat untuk mengobati diabetes, diare.

-Bagian daunnya memiliki banyak kegunaan, antara lain sebagai antioksidan, anti virus, anti inflamasi (penghilang radang), dan berperan dalam menurunkan kadar gula dalam darah (anti diabetes), mengobati konstipasi, dan menghilangkan alergi.

-Buahnya kaya akan kandungan antosianin yang berperan penting sebagai antioksidan dan mampu menangkal radikal bebas.

-Buah Juwet berpotensi sebagai anti kanker.

-Bagian bunganya kaya akan nektar dan berguna untuk memelihara lebah sehingga dapat menghasilkan madu berkualitas tinggi

-Biji buah jamblang digunakan untuk pengobatan kencing manis, diare, disentri, gangguan pencernaan seperti kembung, nyeri lambung, keram perut, dll.

Bila melihat manfaat dan khasiatnya, secara tidak langsung buah ini bisa menjadi obat tradisional bagi kesehatan anak-anak pada kurun waktu puluhan tahun lalu di Cilegon sehingga kebal terhadap penyakit dan tak gampang sakit.

Namun sayangnya, seiring dengan pesatnya pembangunan di Cilegon di segala bidang yang seakan tanpa batas, dari industri, perumahan, hotel dan penambangan yang terus menerabas ke lahan pertanian sampai ke pemukiman warga.

Perlahan dan pasti, menggusur, menghilangkan lahan-lahan tanah untuk sebaran tumbuhnya buah Juwet ini. Sehingga saat ini warga Cilegon (mengalami) sudah jarang mendapati atau melihat keberadaan pohon Juwet.

Walaupun masih ada keberadaannya sekarang sulit ditemui karena semakin berkurang, namun setidaknya tulisan bisa membawa nuansa nostalgia bagi yang orang tua di Cilegon dan menjadi tambahan wawasan akan buah yang dulunya banyak terdapat di tanah dan disukai warga Cilegon ini. (*/Ilung)

Dindik HUT Banten
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien