CILEGON – Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog ) Sub Divre Serang Renato Horison mengatakan, dari delapan Kabupaten/ Kota, Kota Cilegon adalah Kota yang paling tinggi harga jual beras tipe Medium.
“Dari daftar harga yang dikeluarkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) harga beras medium di bandrol dengan harga Rp. 11.000 perkilogram, sedangkan Harga Eceran Tertinggi (HET) itu harus dijual Rp. 9450 perkilogram,”katanya usai rapat koordinasi bersama pihak terkait di aula Rupatama Polres Cilegon, Kamis (29/11/2018).
Dan upaya untuk menekan harga beras medium agar tidak melampaui HET lanjutnya, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan Operasi Pasar (OP) di Kota Cilegon.
“Upaya kami untuk menekan harga beras medium sesuai dengan HET yakni Rp. 9.450 perkilo kami bersama dengan Disptindagkop dalam waktu dekat akan melakukan Operasi Pasar,” ujarnya.
“Adapun waktu OP ini akan kami lakukan paling lambat minggu depan,” imbuhnya.
Sementara itu Dikrie Maulawardhana selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon membenarkan kalau harga-harga beras tipe medium di Kota Cilegon adalah paling tertinggi se-Provinsi Banten. Menurutnya upaya yang harus dilakukan adalah melakukan Operasi Pasar.
“Ya, Kota Cilegon, Kota yang paling tertinggi nilai harga jual beras medium yakni Rp. 11.000 perkilogram dan untuk menekan harga kami bersama dengan Bulog Sub Divre Serang dalam waktu dekat akan melakukan Operasi Pasar,” ujarnya.
“Perlu kita ketahui Kota Cilegon itu bukan Kota penghasil beras akan tetapi Kota konsumen beras. Beras yang ada di sini (Kota Cilegon) itu berasal dari luar daerah Cilegon. Jadi sekali lagi untuk menekan harga tersebut kami akan melakukan Operasi Pasar,” imbuhnya.(*/RedRT)