CILEGON – Tak kunjung ada perubahan dari management PT Lotte Chemical Indonesia ihwal keluhan rekrutmen tenaga kerja, Warga Gerem kecewa dan mengajak mengajukan gugatan class action terhadap dokumen Amdal PT Lotte Chemical Indonesia (LCI).
Reaksi tersebut puncak kemarahan atas berulang kalinya rapat yang tak membuahkan hasil.
Dengan nada keras, Dedi salah seorang warga Gerem mengatakan, sejak beberapa tahun lalu, masyarakat Gerem sudah familiar dengan keberadaan industri khususnya petrokimia. Sehingga, masyarakat Gerem meski tingkat pendidikannya SLTA, namun dia akan mengerti bagaimana tugas seorang operator. Sehingga tidak ada alasan bagi pihak PT Lotte untuk terus berbicara soal kompetensi.
Kemudian sambung Dedi, jika berbicara soal tahapan, maka ada beberapa tahapan sebelumnya seperti pra kontruksi, kontruksi dan operasi.
Dalam tahapan kontruksi itu, membicarakan terkait sosialisasi termasuk bicara soal perizinan melalui tahapan pembahasan izin lingkungan baik UKL-UPL maupun Amdal.
Ketika ditahap kontruksi, maka sudah menjadi realisasi dari komitmen yang ada dalam dokumen lingkungan Amdal. Sehingga saat ini semestinya sudah tidak lagi membahas atau membicarakan terkait komitmen.
Dokumen Amdal ketika pembahasan baru sebatas dokumen kajian saja. Akan tetapi setelah pembahasan dan sudah mendapatkan rekomendasi kelayakan dari Komisi Penilai Amdal (KPA), maka itu sudah menjadi kesepakatan yang pertimbangannya adalah dampak negatif bisa ditanggulangi baik oleh pemrakarsa, pemerintah dan masyarakat terdampak.
Dan dokumen lingkungan tersebut sudah menjadi produk hukum, yang harus dipertanggungjawabkan secara utuh ketika izin lingkungan sudah dikeluarkan.
“Komitmennya sudah jelas. Dan ini bukan mau memulai, bukan seminggu dua minggu, akan tetapi hampir dua tahun. Jadi bukan tahap negoisasi lagi, akan tetapi tahap realisasi. Saya mohon kepada DPRD Cilegon mengundang masyarakat tiga lingkungan untuk mengevaluasi izin lingkungan dan melakukan gugatan PTUN.” ujarnya dalam RDP lintas komisi DPRD Cilegon, Senin (27/11/2023).
Oleh sebab itu ia berharap, DPRD memanggil tiga wilayah Kelurahan Ragemsari (Rawa Arum, Gerem dan Warnasari) untuk duduk bersama mengevaluasi isi dokumen amdal PT Lotte yang sudah menjadi komitmen dan tanggungjawab perusahaan terhadap lingkungan.
Sementara itu, Rudi Nurcahyo selaku Human Resource and General Affair dari PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) mengakui rapat tersebut bukan yang pertama kalinya.
Dia mengklaim setiap pertemuan mendapatkan progres dan ada niat dari perusahaan untuk bagaimana menyerap aspirasi dan melakukan perbaikan-perbaikan dalam berbagai isu yang muncul.
Disinggung soal quota untuk mayarakat Ring I, dirinya akan mendiskusikan dengan management sehubungan dengan adanya kriteria dan Kompetensi yang dipersyaratkan.
Ketua Komisi II DPRD Cilegon Faturohmi selaku pimpinan RDP mengatakan rapat yang dilaksankan merupakan tindaklanjuti dari 16 November 2023 lalu berkaitan dengan permintaan masyarakat untuk difasilitasi RDP dengan mitra kerja komisi dan perusahaan.
Lalu kata Fatorhmi, keinginan masyarakat yang muncul dalam RDP tersebut muncul dua persoalan yang cukup substansial yaitu rendahnya serapan tenaga kerja baik ditahap kontruksi maupun operasi.
Selanjutnya, soal aspek lingkungan yang tentu menjadi domain dari instansi di bidang Lingkungan baik dari Amdal, Izin lingkungan maupun UKL-UPL. Yang mana masyarakat masih melihat komitmen-komitmen yang tertuang dalam dokumen amdal sebelumnya, baik yang sebelum maupun setelah adendum yang masih belum di jalan kan.
“Salah satunya yang mencuat tadi soal rekrutmen di dalam dokumen amdal itu sidah tertuang bahwa akan menerima tenaga kerja di level tingkat pendidikan SLTA atau sederajat inikan belum?” katanya.
“Yang kedua masyarakat juga masih melihat perhatian perusahaan terhadap aspek lingkungan yang masih rendah, bagaimana persoalan debu cukup menggangu beberapa bulan ini khususnya di wilayah Gerem Raya, termasuk kekhawatiran soal banjir yang belum mendapat penanganan serius,” terangnya.
Dalam rapat dengar pendapat itu terkuak soal dugaan adanya pejabat PT Lotte yang memiliki beberapa rumah kontrakan yang disewakan untuk menampung tenaga kerja baru di PT tersebut.
Karena itu, management PT Lotte Chemical Indonesia pusat diharap segera melakukan audit terhadap management PT Lotte Cilegon dan melakukan intervensi atas tak kunjung tuntasnya persoalan rekrutmen tenaga kerja lokal maupun perihal dugaan pelanggaran izin lingkungan. (*/Wan)
