Kejari Cilegon dan Bawaslu Siapkan Patroli TPS, Tunggu Klarifikasi Dugaan Money Politik
CILEGON – Menjelang pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024, Komisioner Bawaslu Kota Cilegon, Subiah, dan Kasi Pidum Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon, Ronny Hutagalung, menggelar koordinasi untuk memastikan keamanan dan kelancaran pilkada.
Keduanya sepakat untuk melakukan patroli bersama di Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang telah diidentifikasi rawan.
Subiah menyampaikan bahwa sejak masa tenang dimulai, Bawaslu bersama kejaksaan dan kepolisian telah melakukan patroli untuk mencegah praktik politik uang, termasuk yang dikenal sebagai “serangan fajar.”
“Kita dari malam sejak hari tenang sudah melakukan patroli bersama kejaksaan dan kepolisian. Malam ini, insyaAllah sampai pagi kita patroli, khususnya terkait dugaan serangan fajar. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan dari masyarakat maupun temuan langsung di lapangan,” ujar Subiah di kantornya, seusai pertemuan dengan Kejari Cilegon, Selasa (26/11/2024).
Kata Subiah, Bawaslu bersama Gakkumdu, kejaksaan, dan kepolisian akan memantau titik-titik strategis, seperti lokasi kerumunan massa atau aktivitas mencurigakan di sekitar TPS. Patroli ini diharapkan dapat meminimalisir terjadinya pelanggaran pemilu.
“Untuk serangan fajar itu diketahui dengan kita melihat misal ketika ada kerumunan kita datangi itu, mereka kerumunan apa? Terus kita datangi ke TPS juga yang memang disana ramai, banyak kerumunan. Kita nanti keliling maksimal kan semua, ketika ada kerumunan atau lain hal yang mencurigakan,” tegasnya.
Subiah juga mengimbau masyarakat untuk memilih berdasarkan hati nurani dan visi misi pasangan calon, tanpa tergoda politik uang.
“Hukuman pidana menanti, baik bagi pemberi maupun penerima. Kita ingin masyarakat Cilegon memilih dengan bijak demi masa depan yang lebih baik. Semoga masyarakat betul-betul memikirkan siapa yang dipilih tanpa ada sesuatu iming-iming apapun. Kita sangat sayang dengan masyarakat Cilegon, agar mereka tidak mendapat kan apa-apa dari pasangan calon, karena ini sanksinya pidana, mau orang yang memberi atau yang menerima. Pilihlah karena hati nurani dan karena visi misi yang bagus,” pungkasnya.
Kejari Cilegon juga memberikan dukungan penuh untuk pengawasan di lapangan.
Kasi Pidum, Ronny Hutagalung, menjelaskan bahwa pihaknya telah mendapatkan data TPS rawan dan akan segera bergerak.
“Ini kan kita kesini (ke Bawaslu Cilegon) barusan dapat pengarahan karena kita akan ke TPS-TPS rawan. Sebentar lagi kita akan turun karena itu terkait Pilkada Daerah pada 27 November agar berjalan lancar,” kata Ronny.
“Data TPS rawan sudah ada. Malam ini kami akan turun langsung untuk memastikan situasi kondusif. Memang tadi kita dengar ada laporan dugaan money politik, tapi kami menunggu klarifikasi lebih lanjut dari Bawaslu,” imbuhnya.
Ia juga memastikan pihaknya belum menemukan adanya pelanggaran money politik tapi pihaknya mendengar dari Bawaslu Cilegon bahwa sudah ada yang lapor.
“Kita, kalau bergerak aja belum, gimana kita temukan, itu kami ya. Kami dengar tadi ada sepertinya. Tapi kita harus sabar, tunggu perkembangan penyelidikan dan penyidikan dari Bawaslu,” tandasnya. (*/Hery)