Kelas Bahasa Inggris RPB Kembali Kedatangan Guru dari Luar Negeri

Sankyu

CILEGON – Minggu pagi (5/8/2018), Rumah Peradaban Banten (RPB) kedatangan pengajar bahasa inggris dari Amerika Serikat, Virginia Thompson. Dalam kunjungannya, Virginia terlihat langsung dapat berbaur dengan ratusan anak-anak desa yang sedang belajar rutin Kelas Bahasa Inggris di Saung RPB.

Kedatangan Virginia memang sengaja untuk mengenalkan bahasa inggris kepada anak-anak sejak dini. Ia sudah berkunjung ke berbagai negara untuk mengajar. Virginia datang ke RPB diajak oleh Sigma Pro, sebuah biro Psikologi, Training dan Konsultan yang dipimpim oleh Eva Masrifah.

Virginia memulai dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan bercerita mengenai pengalamannya yang kerap berpindah-pindah tempat dan negara, tentunya dengan bahasa inggrisnya yang mudah dipahami. Latar belakang pendidikannya adalah pengajar bahasa Inggris.

Anak-anak begitu antusias, terlihat beberapa anak-anak memberanikan diri bertanya, meskipun dalam bahasa inggris yang sederhana.

Selain mengajarkan bahasa inggris, kehadiran Virginia juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar serta membangun kepercayaan diri anak-anak.

Anak-anak nampak antusias mengikuti Kelas Bahasa Inggris gratis di Saung RPB / Dok

Tidak sekali ini saja RPB kedatangan pengajar orang asing, sebelumnya pengajar dari Melburne University Australia juga beberapa kali berkunjung ke saung peradaban yang beralamat di Link Kubang Welut, Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil.

Sekda ramadhan

Sementara itu Eva Masrifah, mengatakan bahwa program-program semacam ini perlu terus dikembangkan dan dilakukan oleh banyak lembaga terutama sekolah-sekolah.

“Selain kebutuhan iklim globalisasi juga menuntut kemampuan bahasa inggris yang baik, pertukaran pelajar dan pengajar juga dibutuhkan sebagai motivasi bagi para siswa,” ungkapnya.

Huluful Fahmi foto bersama dengan Virginia dan relawan pengajar Kelas Bahasa Inggris / Dok

Menurutnya, lembaganya kerap mengadakan pertukaran pelajar antara siswa SMP dan SMA di Cilegon seperti SMA Krakatau Steel, SMP dan SMA Raudatul Jannah, dengan para siswa di Australia, Singapura, dan Amerika.

“Harapannya ke depan para siswa, anak-anak didik di Kota Cilegon bisa saling bertukar pelajar dan pengajarnya dengan memanfaatkan potensi industri yang ada di Kota Cilegon,” terangnya.

Sementara Huluful Fahmi, pendiri RPB, mengatakan bahwa Kota Cilegon memiliki berbagai macam industri dengan investasi asing, dan berharap terjalin kerjasama antara industri dengan pemerintah dalam bidang pendidikan, untuk saling mengirimkan perwakilannya ke negaranya masing-masing.

 

“Pada tahun 2015 hingga 2016, tiap tahun RPB mendapatkan kesempatan untuk belajar di Yeungnam University Korea Selatan, harapannya program-program semacam inilah yang harus dibangun oleh industri dalam mengimplementasikan keseriusannya untuk bisa mengangkat kepentingan SDM lokal,” pungkasnya. (*/Asep-Tolet)

[socialpoll id=”2513964″]

Honda