Kelurahaan Samangraya Cilegon Prioritaskan DPWKel 2024-2025 Untuk Bedah Rumah
CILEGON – Pemerintah Kelurahan Samangraya, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon melaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan (Musrenbangkel) Tahun Anggaran 2023, di Aula Kantor Kelurahan Samangraya, Selasa (17/01/2023).
Dalam musyawarah tersebut, Lurah Kelurahan Samangraya Uto Suharto mengatakan, dirinya akan memprioritaskan Program Sarana dan Prasarana Lingkungan Rukun Warga (Salira) Dana Pembangunan Wilayah Kelurahan (DPWKel) tahun 2024-2025 kepada bedah rumah Rutilahu atau Rumah Tidak Layak Huni.
Menurutnya, untuk pembangunan secara fisik di wilayah Kelurahan Samangraya sudah hampir terpenuhi, seperti pembangunan jalan lingkungan, drainase dan beberapa pembangunan lain.
“Kalau samangraya Alhamdulillah untuk fisik seperti jalan lingkungan sudah boleh dikatakan agak terpenuhi, walaupun ada sebagian yang belum tapi di samangraya kebanyakan sudah maka dari itu kita mau memprioritaskan untuk bedah rumah saja,” kata Uto Suharto pada Rabu (18/01/2023).
Sebelumnya, kata Uto Suharto, program bedah rumah untuk Rutilahu itu sudah direncanakan bersama pihak RT RW yang mewakili masyarakat Kelurahan Samangraya.
“Kemarin saya mewacanakan kepada RT RW nanti pada tahun 2024 atau 2025 untuk Kelompok Masyarakat atau Pokmas itu kalau bisa membuat kegiatan bedah rumah semua dari anggaran yang ada di DPWKel Salira,” jelasnya.
Namun, Uto tidak menutup dan membatasi kebebasan berpendapat dari masyarakat atau warga yang nantinya ingin mengusulkan program lainnya.
“Tapi tidak menutup kemungkinan ada program yang lain, terutama jalan-jalan yang harus di tambah dan perumahan baru yang ditata drainasenya, serta ada porgram Caang atau Cilegon Terang Benderang. Karena selama ini kita memohon ke Dishub (Dinas Perhubungan) agak sedikit tertatih-tatih, namun dengan adanya program Salira, program caang bisa ditambahkan kesitu,” kata Uto menerangkan.
Alasan Uto Suharto ingin merealisasikan anggaran 100 juta per RW untuk program Bedah Rumah Rutilahu karena masih banyaknya Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Samangraya dan juga tentunya untuk membantu kondisi ekonomi dan finansial masyarakat yang kurang mampu.
“Tujuannya adalah untuk mensejahterakan masyarakat miskin atau kurang mampu. Karena bagi saya itu lebih mengena walaupun itu sifatnya individual tapi itu emergency atau darurat,” terangnya.
Pasalnya, banyak sekali rumah yang berada di Kelurahan Samangraya yang kondisi tampilan fisiknya masih dirasa layak, namun karena kondisi tertentu seperti adanya bencana alam hujan angin besar membuat beberapa rumah di Kelurahan Samangraya roboh dan hancur.
“Ya karena hujan angin kemarin pas tahun baru itu, rumah pada roboh, ancur, genteng acak-acakan juga,” tuturnya.
Walaupun program yang rencananya akan direalisasikan pada tahun 2024 – 2025 itu ditujukan untuk perorangan, namun masyarakat Kelurahan Samangraya menerimanya dengan legowo dan menggunakan dana yang diterima per RWnya 100 juta untuk renovasi rumah warga yang kurang mampu dan Rutilahu.
“Masyarakat di kita intinya sih menerima ya, selagi itu harus dibantu dan urgent pasti masyarakat menerima. Alhamdulillah tidak ada sifat egonya, legowo semua dalam hal bantu-membantu kepada orang yang tidak mampu,” kata Uto menjelaskan.
Rencananya, apabila program pada tahun 2024-2025 nanti terkait bedah rumah terwujud, Uto mengatakan akan ada sekitar 30 rumah yang direnovasi dan menjadi rumah yang layak ditempati oleh pemiliknya.
“Kan kita 6 RT, 600 juta dibagi per 20 juta, jadi ya 30 rumah lah,” katanya.
Ia juga berharap program bedah rumah bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga seperti bencana alam karena juga kebetulan ekonomi warga tersebut yang kurang.
“Masih banyak yang meminta bantuan seperti itu dari warga, masih banyak sebenernya, ada yang kondisional karena insiden tapi karena ada insiden ya gitu jadi rusak, sebenarnya mah lewat tampilan mah pantes-pantes aja,” ujarnya. (*/Hery)