CILEGON – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Bappeda Kota Cilegon dan pelaku Industri membahas Grand Desain penanganan banjir di beberapa lokasi di wilayah Kecamatan Ciwandan. Rapat berlangsung di Aula Bappeda Kota Cilegon, Rabu (21/2/2018) pagi.
Dalam pemaparannya, Kementerian PUPR menampilkan lokasi banjir. Terbentang dari Pintu Air, Kelurahan Kubangsari sampai Kelurahan Kepuh.
Normalisasi akan dilakukan di lingkungan Pintu Air. Terdapat penyebab banjir, mulai dari menyempitnya dan dangkalnya kali, gorong-gorong yang kecil hingga terdapat rumah warga yang dibangun di atas kali.
Selain saluran di jalan nasional yang akan dinormalisasi, Kementerian PUPR juga akan menormalisasi kali menuju muara yang tanahnya menjadi tanggung jawab PT Krakatau Steel.
Pengendapan air di lingkungan Penauan terjadi tepatnya di sebrang jalan nasional. Air yang mengendap karena gorong-gorong kecil menyebabkan air sulit untuk mengalir ke kali. Gorong-gorong tersebut berada di wilayah conveyor.
Selain Link Pintu Air dan Penauan, air menggenang juga terjadi di Lingkungan Tegal Buntu, tepatnya di depan PT PDSU.
Air yang menggenang karena drainase jalan tidak cukup menampung air dari gudang pabrik. Selain itu, tanah resapan outlet di sebrang jalan meluap.
Pembuangan semakin sulit lantaran air tidak mengalir ke muara, karena tersendat jalan milik PT Krakatau Steel dan tidak ada gorong-gorong, sehingga mengendap begitu saja.
“Untuk mencodet jalan nasional di depan PT PDSU sepertinya akan mengalami kesulitan lantaran terdapat kabel PLN dan Pipa Gas,” ungkap Beni Fariyati, Bidang Bina Marga Kementerian PUPR.
Di Kelurahan Tegalratu, Randakari dan Kepuh normalisasi akan dilakukan di kali depan terminal PT Indocement dan depan Semen Merah Putih hingga Pelindo II.
Sementara itu, Pemerintah Kota Cilegon bersama pihak industri sudah melakukan normalisasi pasca banjir beberapa waktu lalu. Seperti terlihat di Link Pintu Air, Kubangsari dan Cigading.
“Sudah kami lakukan normalisasi pasca hearing dengan warga antara Pemkot dan industri,” ungkap Ratu Ati Marliati, Kepala Bappeda Cilegon.
Pemkot Bangun Tandon
Pemkot Cilegon merencanakan pembangunan tandon untuk mengantisipasi banjir yang terjadi di Ciwandan. Salah satu yang dibangun berada di wilayah Lingkungan Maluar, Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan.
Namun, pembebasan lahan menjadi kendala untuk membangun tandon tersebut. Pasalnya, harga sesuai NJOP berada di angka 400 ribu per meter. Namun tak sedikit warga meminta agar dibayar lebih dari harga NJOP.
“Ada kendala di pembebasan lahan, namun 2018 ini kami upayakan siap dibangun. Ia mengatakan, ini adalah upaya yang dilakukan Pemkot untuk menangkal air yang dikirim dari wilayah Mancak,” ungkap Ati. (*/Cholis)