Kesurupan Massal di SMPN 1 Cilegon Diduga Karena Main Jailangkung

CILEGON– Terjadinya kesurupan massal yang menimpa para siswa-siswi SMPN 1 Cilegon pada Senin (2/9/2019) pagi, diduga bermula dari adanya permainan Jailangkung yang dilakukan oleh alumni sekolah tersebut saat berkunjung ke kegiatan pramuka pada Sabtu (31/8/2019) malam.

Akibat kejadian tersebut, pihak sekolah tidak menggelar aktivitas belajar mengajar karena langsung memulangkan semua siswa-siswi. Menurut salah satu orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya, Ia mengaku mengetahui berdasarkan pengakuan anaknya dan historis unsur ghaib yang ada di sekolah favorit tersebut.

“Yang parah mah kelas 7E sama 7G itu sekelas semua kena, kelas lainnya juga kena gak semua. Anak saya juga mengaku melihat ada penampakan sosok Noni Belanda menggunakan payung. Anak saya mah gak kena (kesurupan), ikut ngaji ada cakar 3 di leher. Itu karena waktu Malam Minggu ada kemping alumni ada yang main Jailangkung sampai terbang. Kan ngundang, itu mempermainkan mereka (makhluk halus),” ungkapnya, kepada faktabanten.co.id. Senin (2/9/2019) malam.

“Di sekolah itu dulunya makam Belanda, ya kawasan Apolo sampai SMP 1 itu. Ngerinya yang kesuruapan itu mencekik diri dan sempat memarahi kepala sekolah dan langsung ditangani ustadz,” imbuhnya.

Kartini dprd serang

Begitu juga pengakuan Somad yang mengaku ponakannya ikut menjadi korban kesurupan pada Senin pagi kemarin.

“Iya ponakan saya juga kesurupan, saat tanya orangtua siswa lainnya katanya mah banyak yang kesurupan. Tadi ada dua ustadz yang menangani,” ujarnya.

Meski demikian, saat dikonfirmasi awak media, Kepala SMP N 1 Cilegon Ruyanto membantah adanya kesurupan massal tersebut. Dan beralasan karena sedang puasa dan dampak kena sinar matahari.

“Lagi puasa dan kepanasan. Kita lihat begitu ya sudah dibubarin,” ucapnya.

Dengan adanya kejadian tersebut tentu saja merugikan siswa. Selain tidak bisa menimba ilmu, faktor psikologis juga menjadi momok yang bisa membuat siswa mengalami trauma. (*/Ilung)

Polda