Loading...

Listrik Nunggak Bayar Hingga Diputus PLN, Pengelolaan Uang Kas Masjid Agung Cilegon Dipertanyakan

KPU Kab. Serang PSU

 

CILEGON – Polemik pemutusan listrik Masjid Agung Nurul Ikhlas oleh PLN Cilegon semakin memanas. Tidak hanya mempertanyakan kebijakan PLN, netizen juga mulai menyoroti pengelolaan kas masjid yang seharusnya bisa digunakan untuk membayar tagihan listrik.

Berdasarkan komentar netizen yang berada di dalam kolom komentar beberapa unggahan reels di akun Instagram Fakta Banten, banyak netizen yang mempertanyakan bagaimana dana kas masjid dikelola hingga tagihan listrik bisa menunggak.

“Emange laka (emangnya tidak ada) pengurus DKM e Tah mang, setiap masjid kan ana (ada) duit kas e (kas nya),” tulis akun instagram @bilsabili81, dikutip pada Selasa (28/1/2025).

Netizen lain, melalui akun @herikur_ , juga mempertanyakan peran Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Agung Nurul Ikhlas Cilegon.

“Gunanaya DKM buat apa d situ??” imbuhnya.

Kritik juga datang dari akun @pgowesz, yang menduga ada masalah dalam pengelolaan keuangan masjid.

“Uang kas masjidnya lari ke mana tuh, perlu diselidiki tu,” tulisnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Daerah (PD) Pelajar Islam Indonesia (PII) Kota Cilegon, Adi Gustiadi, menegaskan bahwa pengelolaan keuangan masjid harus lebih bertanggung jawab.

“Semoga pengelola masjid dapat lebih bertanggung jawab atas pengelolaan masjid, terlebih kondisinya sudah tidak memungkinkan dan kurang nyaman untuk digunakan beribadah,” ujar Adi Gustiadi, saat diwawancarai, Selasa (28/1/2025).

Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan pemasukan masjid dari infak, sedekah, dan bahkan retribusi parkir untuk kemakmuran masjid.

“Gunakanlah uang kas pemasukan dari sedekah, infak para jamaah masjid untuk kemakmuran masjid. Terlebih ada pemasukan dari uang parkir juga, seharusnya digunakan untuk kemakmuran masjid terlebih dahulu,” tambahnya.

Sebelumnya, PLN Cilegon memutus aliran listrik Masjid Agung Nurul Ikhlas pada 25 Januari 2025 akibat tunggakan tagihan sebesar Rp 3.271.860. Langkah ini menuai kecaman dari masyarakat yang menilai PLN kurang memiliki empati terhadap tempat ibadah. Namun, di sisi lain, kejadian ini juga membuka pertanyaan besar tentang transparansi pengelolaan keuangan masjid. (*/Hery)

WhatsApp us
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien