Mahasiswa dan Tokoh Masyarakat Tuntut Pemkot Cilegon Tutup Tempat Hiburan Regent
CILEGON – Pasca ditemukannya mayat seorang warga Tapanuli yang diduga tewas usai terlibat perkelahian di salah satu Tempat Hiburan Malam (THM) Regent, yang berlokasi di Jalan Raya Merak, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, kasus ini menuai tanggapan yang beragam dari para aktivis dan tokoh masyarakat yang ada di Kota Cilegon.
Banyak kalangan menuntut Regent untuk ditutup, karena jadi penyebab keresahan masyarakat.
Ketua IMC (Ikatan Mahasiswa Cilegon) Aif Syaifilah saat ditemui di salah satu acara di gedung DPRD Cilegon, menegaskan bahwa IMC
menuntut kepada pemerintah (eksekutif & legislatif) selaku pemegang kebijakan di Kota Cilegon agar menutup aktifitas hiburan malam, apalagi kami menilai tempat hiburan itu yang banyak mudhorotnya tidak ada kontribusi yang positif mengenai moralitas generasi pemuda/generasi masa depan Kota Cilegon hancur gara-gara tempat hiburan yang di dalamnya ada diskotek dan prostitusi.
“Keberadaan THM yang ada di Cilegon ini menghancurkan karakter dan moral generasi muda. Dan untuk itu kami (IMC) menuntut kepada Pemkot untuk menutup Regent,” ujarnya Kamis (2/2).
Aif menegaskan, selama ini Pemerintah Cilegon terlihat diam, ditambah Satpol PP selaku penegak Perda juga tidak bisa berbuat banyak, padahal kejadian kemaren ada pembunuhan dekat salah satu tempat hiburan (Regent) yang ada di Cilegon.
“Ini ada kelemahan dari Pemkot Cilegon, penegak Perda (Pol PP) dan pihak keamanan Cilegon yaitu Polres Cilegon dan sekali lagi kami meminta untuk Pemkot Cilegon untuk menutup tempat maksiat itu (Regent),” tukasnya.
Hal senada juga dikatakan Hujaeni salah seorang tokoh masyarakat, keberadaan Regent ini sudah sangat meresahkan masyarakat apa lagi keberadaannya sudah melanggar Perda yang ada di Cilegon yakni banyak pengunjung yang memarkir kendaraanya di jalan dan trotoar ditambah jam bukanya melebihi aturan.
“Dengan pristiwa tewasnya salah seorang pengunjung yang diduga ada keributan di Regent, dan untuk itu kami meminta aparat yang berwenang untuk menutup Regent dan jika tidak ditutup kami akan melakukan aksi agar Regent ditutup,” ancamanya. (*)