Maraknya Gangster, Kadis DPAD Kota Cilegon Himbau Para Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat Turun Tangan
CILEGON – Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Cilegon, Ismatullah angkat bicara pasal isu-isu Gengster yang saat ini viral membuat onar di Indonesia khususnya di Kota Cilegon, Banten.
“Terkait isu Gengster ini masih perlu sebuah analisis apa penyebabnya. Apakah penyebabnya karena dampak dari lapangan pekerjaan yang terbatas atau ada hal lain,” kata Ismatullah kepada Fakta Banten, Sabtu (29/10/2022).
Menurutnya, dilihat dari para gangster yang rata-rata adalah remaja yang masih mengemban pendidikan, ia mengatakan hal itu terjadi karena masih belum optimalnya pengawasan dari para orang tua mereka masing-masing.
Ismat juga menghimbau dan mengajak kepada seluruh elemen untuk bersama-sama memiliki rasa tanggung jawab untuk mengurangi kenakalan remaja yang terjadi itu salah satunya adalah tawuran antar gangster dan gangster yang berbuat onar.
Ia juga kurang setuju apabila masyarakat main hakim sendiri apabila ada gangster yang tertangkap, ia menilai masyarakat juga harus terlebih dahulu menganalisis apa penyebabnya mereka sampai berbuat onar seperti itu.
“Lebih baik kita bina secara baik-baik, baik para alim ulama para tokoh masyarakat kita bersama-sama turun tangan mengatasinya bukan menghardiknya, tapi memahami masalah yang mereka alami, yang tentunya pasti ada masalah yang membuat mereka seperti itu,” ungkapnya.
Dijelaskan olehnya, para gangster yang rata-rata adalah anak muda pasti mereka memiliki masalah mental atau moral atau masalah tersendiri yang membentuk dan menjadikan mereka seperti itu.
Dan hanya para tokoh masyarakat dan alim ulama saja yang bisa mengatasinya dengan cara memberikan solusi dan bukan menghardiknya dan main fisik serta main hakim sendiri.
“Untuk masalah keamanan, fisik, dan lain sebagainya itu sudah ada tugasnya, sudah ada aparat keamanan yang bertugas untuk melawan dan mengatasi mereka. Namun untuk moralitas para Gengster dan mental itu merupakan tugas alim ulama, cendikiawan dan para tokoh masyarakat serta semua warga negara Indonesia yang terlibat,” pungkas Ismat. (*/Hery)