CILEGON – Masyarakat korban gusuran di Lingkungan Cikuasa dan Kramat Raya, Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, mengaku semakin geram terhadap sikap Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang berencana melakukan pembongkaran bangunan tempat usaha yang baru kembali dibangun oleh mereka.
Dikatakan salah seorang pengurus Paguyuban Masyarakat Gusuran, Neni, dirinya akan mengadukan tindakan Pemkot Cilegon ini ke Presiden Joko Widodo.
Menurut Neni, sikap Pemkot terhadap masyarakat Lingkungan Cikuasa dan Kramat Raya sudah diluar batas.
“Keterlaluan sekali Pemkot kalau memang kami akan digusur lagi, kalau benar itu terjadi mending perang saja,” ujar Neni dalam sambungan telpon, kemarin.
Masyarakat mengaku bingung dengan sikap Pemkot Cilegon yang seakan memandang warga Cikuasa dan Kramat Raya sebagai musuh.
“Kami mana ada niat melawan pemerintahan, kami hanya bertahan,” ungkap Neni.
Berkaitan dengan alasan pemerintah melakukan penggusuran karena keberadaan pemukiman mengganggu perjalanan kereta, menurut Neni, hal itu sangat tidak masuk akal.
“Kalau pemerintah mikirnya gitu harusnya yang di Ramanuju dan di daerah lain yang menggunakan tanah PJKA (PT KAI-red) juga diperlakukan sama,” imbuhnya.
Sementara itu jika Pemkot Cilegon terus melanjutkan rencana pembongkaran, masyarakat mengancam akan membawa masalah tersebut ke Presiden.
“Senin ini kami rencana ke Istana untuk menemui Presiden,” ancamnya. (*)