Milad ke-48 Tahun, Politisi Cilegon Ini Mengaku Lebih Bersyukur, Ridho dan Ikhlas Atas Takdir Allah SWT

Bawaslu Cilegon Stop Politik Uang

 

CILEGON – Sosok Haji Rosyid Haerudin, politisi dan pengusaha asal Ciwandan Kota Cilegon ini cukup lama ‘menghilang’ dari informasi publik.

Padahal sebelumnya saat beliau masih aktif berpolitik, profilnya dikenal cukup populer bahkan kerap tampil di pemberitaan media dalam memberikan pemikiran dan pendapatnya serta pandangannya dalam berbagai hal.

Saat ini, Fakta Banten coba kembali mengabarkan tentang sosok Haji Rosyid dan aktivitasnya belakangan ini.

Wartawan mendapati aktivitas Mantan Anggota DPRD Cilegon itu yang sedang berkumpul bersama keluarga, staf dan perwakilan karyawannya, dalam acara buka puasa bersama di Hotel Mambruk Anyer, Sabtu (9/4/2022).

Advert

Selain buka puasa bersama, ternyata hari Sabtu ini tepatnya tanggal 9 April, merupakan momen spesial bagi Haji Rosyid. Keluarga, staf dan perwakilan karyawannya sengaja datang untuk memperingati dan merayakan usia 48 tahun kelahirannya di hari ini.

Bentuk perayaan yang sederhana namun syarat makna ini nampak diinisiasi oleh keluarga besar beserta staf dari perusahaannya. Usai bedug adzan waktu berbuka puasa serta Shalat Magrib, kue tart disuguhkan untuk dipotong dan dibagikan oleh Haji Rosyid yang saat itu berulang tahun.

Sambil mengalirnya ucapan selamat dan doa-doa kebahagiaan dari para keluarga, staf dan perwakilan karyawannya, Haji Rosyid memberikan potongan kue tart pertamanya untuk sosok orang tua yang ternyata adalah mantan karyawannya pertama kali.

“Ini untuk bapak, orang yang sejak dari nol menemani perjalanan saya. Sekarang bapak sudah dirumahkan, tapi saya berterimakasih atas kebersamaannya selama ini,” tutur Haji Rosyid kepada bapak-bapak itu.

Kebersamaannya dengan keluarga, staf dan perwakilan karyawannya di momen Milad ke-48 tahun kali ini, menurut Haji Rosyid adalah untuk mendapatkan ketenangan dan berbagi keceriaan serta kebahagiaan.

“Hari ini untuk menyenangkan hati saja, hanya buka puasa bersama dengan keluarga, staf dan perwakilan karyawan. Bagaimana seseorang akan dinilai bermanfaat, yakni dengan lebih banyak menghabiskan masa hidupnya untuk membahagiakan orang lain,” tutur Haji Rosyid yang kini merupakan pemegang Kartu Tanda Anggota Partai Demokrat itu.

Di usianya ke-48 tahun kali ini, Haji Rosyid mengaku hanya ingin mengungkapkan rasa syukur dan ridho serta menerima dengan ikhlas, atas perjalanan hidup yang telah dijalaninya hingga hari ini.

KPU Cilegon Coblos

“Alhamdulillah pada hari pertama puasa tahun ini saya sujud syukur, karena bulan puasa ini saya jadi orang merdeka, sedangkan tahun lalu, 12 hari bulan Ramadhan saya ada di dalam sel tahanan,” ungkap Haji Rosyid, seraya bercerita pengalaman hidupnya di dalam penjara yang baru-baru ini terjadi.

Berkiprah di dunia usaha selama belasan tahun, CEO Boemi 295 ini memiliki banyak pengalaman tentang bagaimana pahit manisnya membangun usaha. Salah satunya adalah pengalaman harus mendekam di sel tahanan Polres Cilegon selama 47 hari, karena persoalan sengketa usaha yang terjadi di perusahaannya.

Pada momen usianya yang ke-47 tahun, rentang waktu bulan Maret hingga April tahun 2021 lalu, Haji Rosyid ternyata sempat “belajar hidup” di dalam penjara.

Meskipun kasus yang dialami olehnya bukan merupakan tindakan pidana, namun karena sesuatu dan lain hal, mantan Ketua Karang Taruna Kota Cilegon dan Sekretaris Karang Taruna Provinsi Banten ini harus terpaksa masuk sel dan ditahan oleh Polres Cilegon, walau hanya 47 hari.

Saat ini penyidikan kasusnya telah dihentikan, karena memang bukan merupakan tindakan pidana, juga kurangnya bukti-bukti kejahatan pidana yang dituduhkan terhadap Haji Rosyid tersebut.

“Apa yang saya alami pada tahun lalu, adalah pengalaman hidup saya yang sangat berharga, juga takdir hidup saya yang sudah ketemu qodho-nya, saya dimasukkan ke dalam sel tahanan, tetapi Alhamdulillah Allah SWT masih memberikan saya kekuatan untuk menjalaninya dan melalui semua itu. Namun demikian setelah kasus hukum yang menimpa saya ini selesai, saya tidak ingin menuntut balik terhadap pihak manapun, karena saya lebih mengharapkan keadilan di akhirat nanti,” ungkapnya.

“Saya diam dan menerima dengan ikhlas, bukan karena saya salah, karena saat ini kasus hukum saya sudah SP3, tetapi saya husnudzon atas takdir Allah ini, mungkin saja ini jadi penebus dosa-dosa saya di masa sebelumnya,” imbuh Haji Rosyid.

Sebenarnya, malam itu kepada wartawan banyak hal yang diceritakan dari kronologis kasus hukum yang dialami Haji Rosyid. Namun tidak semua hal dia ingin membaginya kepada publik, demi menjaga hati, perasaan dan ketenangan baru semua pihak yang terlibat dalam pengalaman hidupnya saat itu.

Selain persoalan hukum, menghilangnya Haji Rosyid dari pandangan publik juga diakuinya karena faktor kesehatan yang selama ini sedang kurang baik. Beberapa waktu bahkan Haji Rosyid pernah sampai dirawat di rumah sakit.

Dan juga ada hal menarik yang sempat jadi bahan renungan bagi Haji Rosyid malam itu, bahwa banyak kebetulan-kebetulan yang mengiringi pengalamannya hingga saat ini. Tetapi dia berharap, bahwa di usianya yang semakin tua saat ini selalu diberikan kesehatan dan hati yang tenang.

“Momen 47 tahun di tahun lalu saya menjalani tahanan 47 hari, dan hari ini usia saya 48 tahun tetapi berat badan saya hanya 48 kilogram. Banyak lagi kesamaan yang kebetulan terjadi, tapi itu jadi bahan renungan dan muhasabah diri bagi saya saja,” pungkas mantan politisi PKS dan PAN Cilegon ini.

Di akhir berkumpulnya bersama keluarga, staf dan perwakilan karyawannya, Haji Rosyid juga berbagi kebahagiaan berupa uang jajan kepada anak-anak yang hadir. Hal ini jadi bagian dari tradisi sekaligus memang kebiasaan Haji Rosyid yang dikenal sebagai sosok yang dermawan kerap membantu orang lain. (***)

PUPR Banten Infografis
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien