CILEGON – Walikota Cilegon terpilih Helldy Agustian sambangi Journalist Boarding School (JBS), dimana sebelum diskusi para jurnalis dan Helldy makan duren bersama. Selain itu, dalam pembahasan diskusi Helldy menyampaikan beberapa alasan dirinya tergugah untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
Walikota Cilegon terpilih Helldy Agustian mengakui proses yang Ia tempuh cukup panjang sejak tahun 2010, saat dirinya mencalonkan diri sebagai calon walikota Cilegon melalui jalur independen. Lalu, di 2015 dirinya mau mencalonkan diri kembali, namun tidak dapat perahu karena saat itu partai telah diborong.
“Saya mulai dengan Partai baru, dengan kepemimpinan kita di 2019 kita dapat 10 kursi se-Banten. Sebagai tiket kami kita bersama dengan PKS, dan langsung bersama dengan ketua DPW PKS yakni, Pak Sanuji. Proses tidak akan khianati hasil, yang penting konsisten,” jelasnya, Senin (11/01/2021).
Awalnya, ia merasa prihatin soal minimnya pendidikan di Kota Cilegon, yang saat ini memiliki 150 SD Negeri, tapi SMP Negerinya hanya 11, sehingga pada saat kelulusan siswa SD, lembaga pendidikan setingkat SMP Negeri di Kota Cilegon belum mampu menampung semua lulusan siswa SDN.
“Padahal secara aturan konstitusi sudah diatur dalam UUD kita, bahwa ada kewajiban untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, di pasal 31. Lalu di pasal 34 itu anggaran 20 persen minimal dialokasikan kesana,” tuturnya.
Sebagi contoh, di Kecamatan Purwakarta baru mau dibangun SMPN, di Jombang ada 1 berdiri tahun 1958, di Kecamatan Grogol ada 1 berdiri 1980, di Citangkil 1 berdiri 2008 SMPN 11, di Kabupaten Serang aja di Kecamatan Mancak aja ada 3 SMPN, ini sebagai dasar.
“Padahal bagi kita pendidikan itu bisa merubah perekonomian keluarga,” tuturnya.
Terkait hasil perolehan suara, Helldy menjelaskan bahwa secara konstitusi sudah muncul hasilnya, baginya dalam politik ada menang dan kalah. Sebagaimana di Tahun 2010 saat Ia kalah, dirinya berjiwa besar.
“Jangan kita siap menang terus, yang kita bangun ini Cilegon kemarin ada Paslon 1,2,3 dan 4. Setelah 9 Desember sudah tak ada lagi itu, tapi adanya masyarakat Cilegon,” jelasnya kepada wartawan.
Dalam kesempatan ini turut hadir, Ketua SMSI Pusat, Ketua PWI Banten, Praktisi Hukum dan Praktisi Pariwisata, serta sejumlah jurnalis. (*/A.Laksono).
