PCNU Kota Cilegon Gagas Kolaborasi antara Industri dan Santri
CILEGON – Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Cilegon, Erick Rebiin, tengah mendorong terwujudnya kolaborasi antara dunia industri dengan para ustadz dan santri.
Program ini difokuskan pada penguatan peran keagamaan di lingkungan industri sekaligus menjadi bagian dari pemberdayaan ekonomi pesantren.
Dalam keterangannya kepada wartawan pada Minggu (8/6/2025), Erick menyampaikan bahwa para ustadz dan santri di Kota Cilegon memiliki kapasitas untuk terlibat aktif dalam aktivitas keagamaan di kawasan industri.
“Banyak pondok salafi di Kota Cilegon ini sudah mulai mati, ya mohon maaf karena alasan ekonomi,” ujarnya.
Mantan anggota DPRD Kota Cilegon tersebut menambahkan bahwa sebagian besar pondok pesantren di Cilegon mengalami kesulitan finansial karena mayoritas santri berasal dari keluarga kurang mampu.
“Pondok-pondok di Kota Cilegon itu nyaris tidak ada pemasukan karena santri-santrinya itu orang tuanya tidak mampu, sehingga tidak ada biaya bulanan,”katanya.
Melihat kondisi tersebut, PCNU mendorong agar pesantren mulai mengelola kemandirian ekonomi, salah satunya melalui sektor pertanian dan pemberdayaan warga pesantren.
“Kita mendorong biar belajar mandiri mengelola ekonomi sendiri, yaitu dengan pertanian, kita juga mengupayakan orang-orang pondok itu diberdayakan,” katanya.
Erick juga menyoroti perlunya menjalin kemitraan strategis antara pesantren dan industri untuk memaksimalkan peran keagamaan para ustadz.
“Ustad-ustad kita ini kurang disentuh, jangan sampai sekedar ngaji, sekarang kita akan coba kerjasamakan dengan industri-industri, di industri itu ada masjid, ustad-ustad ini kita data mana yang sudah layak untuk khutbah, mana yang sudah layak memimpin pengajian,” tutur Erick.
PCNU akan menempatkan ustadz-ustadz yang memenuhi kualifikasi untuk mengisi pengajian dan khutbah di masjid-masjid yang berada di lingkungan industri.
Selain memperluas dakwah, skema ini juga bertujuan untuk mendukung keberlanjutan ekonomi pesantren melalui infak dari jamaah industri.
“Pengajian di industri-industri kita ambil tuh, kita tempatkan mereka di sana, kan dengan begitu mereka dapat infak sehingga di pondok pesantren itu secara ekonominya dia ada,”jelasnya.
Sebagai tahap awal, PCNU telah menjalin komunikasi dengan Krakatau Steel (KS) yang telah meminta 20 ustadz untuk ditugaskan di masjid-masjid perusahaan tersebut.
“Dengan adanya industri kita satukan antara santri dengan industri, ini kita akan coba dengan KS, sudah diminta dari KS itu 20 ustad untuk masjid-masjid KS,” pungkas Erick. (*/ARAS)

