Pedagang CFD Cilegon Dipaksa Pilih Ati-Sokhidin, HPA Buka Posko Pengaduan

Hut bhayangkara

CILEGON – DPD Himpunan Pemuda Al Khairiyah Kota Cilegon buka Posko Pengaduan terkait beredarnya informasi ancaman akan dicoret dari daftar pedagang Car Free Day Cilegon apabila tidak mendukung Paslon tertentu pada Pilkada 2020.

Hal ini sebagai mana adanya foto tangkap layar dari grup WA yang beredar dan kegaduhan di media sosial lainnya hingga meresahkan para pedagang.

Baca juga: Wah Sadis, Pedagang CFD Cilegon Harus Pilih Nomor 2, Pendukung MULIA Dilarang Berjualan

Ketua DPD Al-Khairiyah Cilegon Ismatullah menduga, adanya paksaan dari oknum ASN kepada para pedagang untuk memberikan dukungan kepada Paslon tertentu.

“Kita mencium bau adanya intervensi tekanan dan paksaan kepada kelompok masyarakat tertentu atau pedagang, sehingga Pilkada Cilegon ini tampaknya terancam tidak kondusif karena perilaku curang,” kata Ismatullah kepada Wartawan, Senin (2/11/2020).

Ismat meminta kepada masyarakat jangan takut menghadapi tekanan semacam itu.

Loading...

Baca juga: Pengurus CFD Cilegon Batalkan Kebijakan yang Paksa Pedagang Harus Dukung Nomor 2

“Jika mengalami adanya tekanan dari siapa pun silahkan sampaikan kepada kami. Nanti bagian hukum kami akan melakukan supervisi bahkan sampai ke mitigasi dan litigasi jika ada tekan menekan dalam memilih,” Ujar Ismat.

Masyarakat jangan takut dengan adanya tekanan, disebutkan Ismat, peraturan dan undang undangnya sangat jelas, bahwa siapa saja yang menghalangi atau memaksa orang untuk memilih atau tidak memilih maka akan berhadapan dengan sangsi pidana.

“Kami sudah mendapatkan beberapa data info dan print out percakapan dari WA atas persoalan tersebut tinggal kita tindak lanjuti jika dipandang perlu oleh komunitas masyarakat yang ditekan,” kata Ismat.

Tampaknya ada Paslon yang timnya mulai kalang kabut sehingga terkesan menghalalkan segala cara untuk kemudian memaksa menekan dan melakukan ancaman, namun saat ini masyarakat sudah cerdas dan harus berani.

“Soal dukung mendukung milih memilih adalah hak azazi tidak boleh ada paksaan. Jika berani kita siap bantu lawan, jika sungkan maka bisa saja didiamkan, tapi di TPS Paslon yang menggunakan tekanan paksaan jangan dipilih hingga meskipun terkesan ramai, di TPS bisa masyarakat kalahkan,” kata Ismat. (*/Red)

Ks rc
WP-Backgrounds Lite by InoPlugs Web Design and Juwelier Schönmann 1010 Wien