Pedagang Pasar Merak Ngeluh Sering Kemalingan, Petugas Ngaku Kurang Personel
CILEGON – Adanya keluhan pedagang di Pasar Baru Merak yang kiosnya beberapa kali kebobolan, pihak petugas keamanan pasar dengan tegas membantah hal tersebut, meskipun juga ikut mengungkapkan keluhan bahwa pihaknya kekurangan personel dalam melakukan penjagaan.
Diketahui Pasar Baru Merak dianggap tidak aman oleh Dede Rohiman, salah satu pedagang yang warungnya sampai dua kali dibongkar sehingga dirinya mengaku dirugikan atas kejadian ini.
“Pasar Merak kok sekarang nggak aman, dua kali kios saya dibobol. Pertama 10 karung beras
Kedua tanggal 8 September 2017, 3 dus kopi Luwak. Kejadian malam hari, melapor ke Keamanan UPTD Pasar Baru Merak namun tetap tidak aman,” ujar Dede kepada redaksi faktabanten.co.id, Senin (18/9/2017).
Selain itu, Dede juga sudah mengadukan persoalan tersebut kepada Ketua Paguyuban Pasar untuk disampaikan kepada pihak UPTD Pasar.
“Ketua peguyuban pasar pun mengatakan memang di Pasar Baru Merak sering warungnya dibobol maling, UPTD Pasar Baru Merak terkesan tidak respon,” terangnya.
Sementara saat faktabanten.co.id coba melakukan pemantauan langsung Senin (18/9/2017) malam ke dalam kios-kios Pasar Baru Merak, di area yang luasnya sekitar satu hektar tersebut memang terkesan gelap karena sangat minim lampu penerangan.
Jarot, selaku Koordinator Keamanan Pasar Baru Merak saat dikonfirmasi di Pos Pemantauan Keamanan, pihaknya justru mengaku tidak tahu menahu soal kehilangan tersebut, bahkan pihaknya sama sekali tidak menerima laporan pedagang yang kebobolan.
“Emang kapan kejadiannya, kok saya tidak tahu belum ada pedagang yang melaporkan ke pihak keamanan. Kenapa lapor ke Ketua Paguyuban bukan ke Keamanan? Saya bahkan tidak tahu siapa Ketua Paguyuban Pasarnya,” ujar Jarot.
Saat disinggung soal bentuk pengamanan kios-kios pedagang di Pasar Baru Merak yang dilakukannya saat malam hari, pihaknya mengatakan sudah sesuai prosedur dan mengaku kekurangan personel keamanan.
“Kalau pengamanan ya sudah sesuai prosedurlah, kalau malam kami keliling ke kios-kios pedagang. Tapi jujur saja ya, personel kita terbatas, satu shift cuma 2-3 Personel saja. Apalagi kalau lagi ada yang sakit, kan cuma sendirian jaganya,” tuturnya.
Diakhir wawancara pihak keamanan justru minta diperhatikan oleh Pemkot Cilegon, selain minta ditambah personel pihaknya juga berharap agar honornya yang hanya Rp 800.000 per bulan bisa ditambah. Padahal diantara petugas, ada yang mengaku sudah bekerja selama 13 tahun di Pasar Baru Merak. (*)